Rabu, 20 Mei 2015

Jurnal Jendela Pendidikan Vol 5

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI GURU TERHADAP
MUTU PELAYANAN SEKOLAH DASAR


Siti Bariroh

Abstract: The study of need theory factors should be conducted periodically, so that it can bee seen how large the contribution of motivation enabling a teacher lo get achievement. This study was executed in Kecamatan Waru and Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, suggesting that (he physiological need: (clothes, foods, and houses) is the main factors making teacher to get achievement, in another time, then can be observed its progress through the other motivation.
Keywords: motivation, teacher.


Pada waktu yang lampau pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai pekerjaan mengajar melulu, dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-takta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Waktu dan keadaan demikian seolah-olah berubah secara cepat, sehingga kini guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya.
Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas; kepala sekolah; pegawai tata usaha sekolah, dan berbagai pejabat inspeksi lainnya. Kegiatan partisipasi guru dalam administrasi sekolah itu antara lain, seperti sumbangan-sumbangan guru terhadap perbaikan kesejahteraan guru dan murid, penyempurnaan kurikulum, perbaikan alat-alat pelajaran dan sebagainya. Sekarang sudah ada PGRI dan makin berkembangnya kesadaran dan pengertian akan perlunya demokrasi dalam pendidikan pada pemimpin-pemimpin pendidikan dan guru pada umumnya, kebijakan-kebijakan kepegawaian makin berubah ke arah pelaksanaan yang demokratis. Pada dasarnya Manajemen Personalia adalah Manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam bidang kepegawaian. Kemudian, personalia mempunyai hubungan erat dengan yang lain. Misalnya, ada hal yang ternyata dalam bidang manajemen telah dijelaskan, tetapi dimasukkan pula dalam Manajemen Personalia seperti pendelegasian wewenang; kepemimpinan; motivasi dan sebagainya(Nitisemito, 1986:9).
Sementara perihal motivasi yang memberikan dorongan terhadap prestasi kerja akan tampak bilamana ditelaah lebih lanjut. Adapun prestasi kerja perlupenilaian. Selanjutnya, penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan(Handoko, 1993:135).
Untuk menjawab dari pertanyaan tentang apa yang mendorong tingkah laku manusia dalam organisasi adalah tidaklah sederhana dan mudah. Paling tidak pemenuhan kebutuhan seorang pegawai sudah dapat diketahui dan dirumuskan dengan pasti.
Perbaikan mutu kerja pada dasarnya mempunyai makna sebagai perbaikan mutu, baik mutu manajemen, mutu pelayanan, mutu prosedur, hasil, masukan, karyawan, kerjasama, daya guna, sikap kerja, lingkungan pekerjaan, infoirnasi, kemampuan pemecahan masalah, tata krama, penggunaan sumber-sumber maupun mutu pelaksanaan dan penampilan.
Suatu gugus kendali mutu (GKM) adalah sekelompok pegawai dari satu satuan organisasi tertentu yang mengadakan perternuan secara teratur. Maksud dan perternuan itu antara lain: menemukan masalah, mengkaji masalah serta melakukan perbaikan.
Banyak organisasi yang sering menghadapi masalah-masalah yang menyangkul semangat kerja; tingkat produktivitas rendah; mutu pelayanan yang rendah; masalah sikap kerja; masalah kelalaian dan kelengahan serta masalah manusia yang acuh terhadap pekerjaan (Zainun, 1989:117). Tujuan diadakannya GKM (gugus kendali mutu) adalah:
Memuaskan berbagai kebutuhan sosial dan kejiwaan berupa:
  • Keberhasilan
  • Pengakuan
  • Penghargaan
  • Kebanggan alas pekerjaan
  • Reran yang berguna
  • Kemantapan
  • Kerj a yang bertanggung jawab, dan
  • Perasaan memiliki
Dari uraian di atas, maka tentunya dapat diambiI berbagai faktor yang dikaitkan dengan mutu pelaya nan guru. Guru sebagai karyawan negara yang tentunya juga mempunyai kebutuhan yang sama dengan karyawan lainnya. Guru butuh motivasi. Sedangitan motivasi yang dijabarkan searah dengan kebutuhan manusia pada umumnya. Kebutuhan akan membuat prestasi; pengakuan akan keberhasilan; pekerjaan yang menantang, tingkat untuk memenuhi tanggungjawab dan aktualisasi diri (pengembangan prestasi).
Pada setiap organisasi senantiasa erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia. Patut disadari hal ini, di mana fungsi dari manajemen terdiri atas: planning; organizing; actuating dan controlling (Handoko, 1992).
Dalam manajemen sumber daya manusia pun membahas berbagai sudut pandang tentang prestasi kerja sebagai tujuan, dimana salah satunya adalah dipandang dari faktor motivasi (rangsangan/dorongan).
Motivasi dapat ditafsirkan dan diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai tempat dan keadaan daripada masing-masing orang itu (Zainun, 1994; 17). Motivasi menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur vital dalam manajemen. Dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang itu ingin melakukannya (Me. Kenna & Nic Beech, 2000: 168).
Menurut Gibson (1996:185) motivasi merupakan konsep yang dipergunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul di dalam seorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku.
Oleh Prawirosentono (1999:4) dijelaskan bahwa pendaiaman dan perluasan dan teori motivasi banyak mengisi lembaran berbagai lileratur ataupun Jurnal-jurnal ilmiah. 


Selengkapnya Unduh disini
Unduh File

Tidak ada komentar:

Posting Komentar