ABTSRAK
Nama : Usman NPM : 100100034, Kinerja guru menjadi hal yang sangat penting dalam kerangka proses
pembelajaran di sekolah dan kemajuan lembaga pendidikan. Penelitin ini berjudul
Analisis pengaruh pemberian insentif dan iklim organisasi terhadap kinerja guru
di SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
Kata Kunci :
insentif, iklim organisasi dan kinerja
Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif,
penelitian ini mengambil sampel 10 guru yang ada di sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa (a) Secara bersama-sama
pemberian insentif dan iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru SDN 1
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik dengan besar pengaruh 0,807. (b) Secara
parsial pemberian insentif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik. (c) Secara parsial
iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru SDN 1
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik dengan besar pengaruh 0,569.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan di sebuah lembaga pendidikan
(sekolah) tidak bisa lepas dari kondisi sekolah itu sendiri. Sekolah perlu dipandang sebagai sebuah
organisasi dimana, terdapat kepemimpinan, struktur, pembagian tugas yang jelas
di antara masing-masing pihak di dalamnya. Interaksi antar guru dengan guru,
guru dengan siswa, guru dengan kepala sekolah dan sebagainya telah menciptakan
suasana tersendiri dan menjadi ciri dari sebuah sekolah. Maka tidak mengherankan,
apabila kita berkunjung ke satu sekolah berbeda suasananya dengan sekolah
lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari iklim organisasi yang dibangun di
sekolah tersebut.
Dengan suasana yang mendukung pada proses pembelajaran,
diharapkan mutu pendidikan dapat
tercapai dalam bentuk prestasi siswa yang baik. Selain itu, keberhsilan sekolah
juga dapat diperoleh dengan maksimal, karena adanya suasana organisasi yang
mendorong para guru untuk berkreativitas dan beraktivitas demi memperjuangkan
keberhasilan pendidikan anak didiknya.
Kerja keras para guru tersebut perlu mendapat apresiasi
dari semua pihak, baik sekolah, masyarakat maupun pemerintah. Salah satu bentuk
apresiasi tersebut adalah berupa pemberian insentif bagi mereka yang mempunyai
kinerja baik di sekolah. Tidak harus berupa uang atau kenaikan gaji, tetapi
adalah semua bentuk penghargaan yang dapat menempatkan para guru tersebut
sebagai orang yang berjasa dan terhormat.
Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Hasil kegiatan belajar
yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik. Setiap orang pasti
mendambakan prestasi belajar yang tinggi, baik orang tua, siswa dan lebih-lebih
bagi guru. Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidak lepas dari kondisi-kondisi dimana kemungkinan
siswa dapat belajar dengan efektif dan
dapat mengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikhis.
Seringkali, sekolah kurang menghargai berbagai jerih
paya para guru. Mereka dianggap sebagai tukang yang sudah mendapat gaji bulanan
dan sudah seharusnya bekerja keras. Tetapi lupa, bahwa mereka juga manusia yang
membutuhkan penghargaan atas dirinya. Dengan penghargaan tersebut diharapkan
para guru lebih merasa terpanggil untuk bekerja dengan giat dan ikhlas dalam
mendidik siswanya mencapai prestasi yang lebih baik.
Pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan
agar mutu pendidikan meningkat, diantaranya dengan perbaikan kurikulum
penataran bagi guru-guru, pemyempurnaan buku-buku pelajaran dan penambahan alat
peraga. Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang
diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak ada artinya, jika
tanpa dukungan dari guru, orang tuas siswa, siswa dan masyarakat yang turut
serta dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Oleh karena berangkat dari realitas tersebut perlu
dilakukan perubahan yang berawal di sekolah untuk membangun iklim organisasi
yang sehat dan menunjang proses belajar mengajar yang baik dan efektif. Dengan
demikian cita-cita pendidikan dapat tercapai.
Penulis menyadari betapa pentingnya proses perubahan
tersebut, oleh karena itu, penulis mengawali hendak akan melakukan sebuah
penelitian mengenai peran pemberian insentif dan iklim organisasi di sekolah
dalam rangka mendorong kinerja guru di sekolah.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas,
penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh pemberian insentif
terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik?
2. Apakah ada pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan
Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik?
3. Apakah ada pengaruh pemberian insentif dan
iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini
bertujuan :
1. Mengetahui pengaruh pemberian insentif
terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
2. Mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
3. Mengetahui pengaruh pemberian insentif dan
iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan
kelas ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penelitian untuk menambah wawasan dan
ilmu dalam bidang manajemen pendidikan, khususnya berkaitan dengan kinerja guru
di sekolah
2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan kebijakan dalam membangun iklim di sekolah dan pemberian
insentif bagi guru-guru
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Kompensasi
Penetuan tingkat kompensasi penting bagi sekolah, karena
upah atau gajiseringkali merupakan satu-satunya biaya terbesar bagi sekolah.
Hal ini jugapenting bagi guru, karena uang gaji merupakan sumber pendapatan
untukkelangsungan hidup guru dan merupakan salah satu faktor yang
berpengaruhdalam menetukan status ditengah masyarakat.Menurut Edwin B. Flippo
(1996), program kompensasi dirancang untukmelakukan tiga hal yaitu:
a.
Untuk menarik guru yang ckap
dalam sekolah.
b.
Untuk memotivasi guru untuk
meraih prestasi yang tinggi.
c.
Untuk menciptakan masa dinas
yang panjang.
Harapan untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik
dari sekolahmenjadikan adanya kecendrungan seseorang mengajar dengan
baik.Kompensasi yang baik mengandung unsur yang rasa keadilan,
keseimbangan,keserasian, dan kewajaran dari kedua belah pihak yaitu antara guru
dan kepalasekolah.Pengertian kompensasi yang baik menurut Dr. E. Mulyasa,
M.Pd.(2004) yaitu:Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas pendidikan
dansekolah kepada tenaga kependidikan, yang dapat dinilai dengan uang
danmempunyai kecendrungan diberikan secara tetap.
Berdasarkan pengertian diatas dpat diambil kesimpulan
bahwa kompensasi itu merupakan suatu penghargaan yang di berikan kepada para
tenaga pengajar secaraadail dan layak, yang di maksud untuk prestasi kerja guru
yang telah dikeluarkandemi tercapainya tujuan sekolah.
1. Tujuan Pemberian kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) menurut T. Hani
Handoko(1998,150-158) adalah:
1)
Memperoleh personalia yang
berkualitasKompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi agar menarik para pelamar,
karena organisasi-organisasi bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat
pengupahan harussesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja. Terkadang
tingkat gajiyang relative tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang
cakap dan sudahbekerja di berbagai organisasi lain.
2)
Mempertahankan para pekerja
yang ada sekarang. Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya banyak
tenaga guru yangbaik akan keluar. Untuk mencegah perputaran guru, pengupahan
harus dijaga agartetap kompetitif dengan sekolah lain.
3)
Menjamin keadilan. Administrasi
pengupahan dan penggajian sekolah untuk memenuhi prinsipkeadilan. Keadilan dan
konsisten internal dan eksternal sangat pentingdiperhatikan dalam tingkat
kompensasi.
B. Insentif
1. Pengertian Dan Jenis
Insentif
Insentif merupakan suatu usaha dari sekolah untuk
memberikan tambahandiluar upah biasa untuk mendorong guru agar bekerja lebih
giat lagi danbersemangat guna meningkatkan kinerja kerja mereka.Adapun
pengertian insentif adalah merupakan suatu bentuk motivasi yang dinyatakan
dalam bentuk uang. (Heiddjrachman Saud Husnan, 1993). Insentif adalah
penghargaan atau ganjaran yang diberikan untukmemotivasi para pekerja agar
produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tepatatau sewaktu-waktu. Oleh
karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan,terutama sekali di berikan
pada pekerja yang bekerja secara baik atau berprestasi,misalnya dalam bentuk
pemberian bonus dan dapat pula diberikan dalam bentukbarang. (H. Hadarinawawi,
200)
Insentif adalah balas jasa yang dibayarikan kepada
tenaga kerja tertentu yangprestasinya di atas prestasi standar. (Drs.H. S.P.
Hasibuan, 1990)Sedangkan pengertian insentif menurut buku Ensiklopedi Ekonomi,
Bisnisdan manajemen yang disusun oleh Magdalena Lumbatoruan (1992 adalahsistem
imbalan yang direncanakan untuk memberikan motivasi kepada tenagakerja agar
meningkatkan prestasi dan efisiensi. Sehingga hasil karya merekadiatas standar
yang telah ditentukan.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa insentifmerupakan suatu perangsang atau pendorong yang dapat
menimbulkan semangatatau gairah kinerja seseorang guna meningkatkan prestasi
kerja.
C. Iklim Organisasi
Para ahli dari Barat mengartikan iklim
organisasi sebagai suatu unsur fisik, di mana iklim dapat sebagai suatu
atribusi dari organisasi atau sebagai suatu atribusi daripada persepsi individu
sendiri. Duncon (1972) mencirikan iklim organisasi sebagai keseluruhan
faktor-faktor fisik dan sosial yang terdapat dalam sebuah organisasi. Menurut
model Pines (1982), iklim kerja sebuah organisasi dapat diukur melalui empat
dimensi sebagai berikut :
- Dimensi Psikologikal, yaitu
meliputi variabel seperti beban kerja, kurang otonomi, kurang pemenuhan
sendiri (self-fulfilment clershif), dan kurang inovasi.
- Dimensi Struktural, yaitu
meliputi variabel seperti fisik, bunyi dan tingkat keserasian antara
keperluan kerja dan struktur fisik.
- Dimensi Sosial, yaitu
meliputi aspek interaksi dengan klien (dari segi kuantitas dan ciri-ciri
permasalahannya), rekan sejawat (tingkat dukungan dan kerja sama), dan
penyelia-penyelia (dukungan dan imbalan).
- Dimensi Birokratik, yaitu
meliputi Undang-undang dan peraturan-peraturan konflik peranan dan
kekaburan peranan.
Kemudian dikemukakan oleh Simamora (2001)
disebutkan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologi
organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM yang
diterima oleh anggota organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan
memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang
di dalam organisasi, atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan
tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam memanajemen SDM. Iklim
organisasi yang terbuka memacu karyawan untuk mengutarakan kepentingan dan
ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian.
Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan
bijaksana. Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika semua
anggota memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan
tindakan.
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Secara umum kinerja mengandung pengertian perbandingan
antarahasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.Kinerja
adalah merupakan perbandingan atau rasio antara massukan dan pengeluaran
(Suyatno Sastrowinoto,1995)Kinerja adalah merupakan cara utama untuk mengangkat
umat manusiadari kemiskinan ketingkat kemakmuran yang lebih baik. (AF.
Stoner,). Kinerja adalah mengandung pengertian filosofis, definisi kerja
danteknis operasional. Secara filosofis kinrja mengandung pandangan hidup
dansikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.Keadan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan untuk kehidupan besokharus
lebih baik dari hari ini. (Payman aj. Simanjuntak, 1998).
Kinerja adalah diartikan dengan hubungan antara hasil
nyata maupunfisisk dengan masukan yang nyata. Kinerja juga diartikan sebagai
tingkatefisiensi dalam meningkatkan kerja. (Muchandarsyah Sinungan, 1995).
Kinerja adalah merupakan hasila atau keluaran dari suatu proses. (Dr.
E.Mulyasa, M.Pd.)
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan berbagai
uraian teori dari kajian berbagai pustaka di atas, penulis mengajukan kerangka
konseptual penelitian ini sebagai berikut :
Dengan demikian, hipotesis
penelitian yang diajukan adalah :
H1
: terdapat pengaruh
pemberian insentif terhadap kinerja
guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik.
H2
: terdapat pengaruh iklim
organisasi terhadap kinerja guru SDN 1
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
H3
: terdapat pengaruh pemberian
insentif dan iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten
Gresik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif karena penelitian ini mendasarkan pada instrumen
penelitian dan datanya berupa nilai angka dan dianalisis dengan rumus statistik
tertentu dengan menggunakan SPSS for Windows.
B. Definisi
Variabel dan Operasional
Secara umum, variabel
penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan
pengamatan. Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Sesuai dengan konsep dalam
penyusunan tesis ini, maka terdapat dua variabel, yaitu :
1.
Variabel Bebas (X)
Variabel independen
atau variabel bebas adalah variabel-variabel yang berpengaruh terhadap variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : pemberian insentif (X1)
dan Iklim Organisasi (X2)
2.
Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen
atau variabel terikat yaitu variabel yang besar kecilnya ditentukan oleh
variabel bebas. Sesuai dengan konsep penelitian ini, maka yang dijadikan
sebagai variabel terikat yaitu : “kinerja guru”.
Definisi operasional
adalah merupakan petunjuk tentang penelitian, karena definisi operasional
adalah merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel dapat diukur atau
petunjuk kriteria ukuran dari suatu variabel.
Definisi operasional
dan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.Pemberian Insentif
Untuk mengukur
variabel pemberian insentif, diajukan beberapa indikator antara lain :
1)
Insentif dalam bentuk uang
2)
Insentif dalam bentuk pujian
3)
Insentif dalam bentuk penghargaan
4)
Insentif dalam bentuk otonomi
2. Iklim Organisasi
iklim kerja sebuah organisasi dapat diukur
melalui empat dimensi sebagai berikut (Pines, 1982) :
1.
Dimensi Psikologikal, yaitu meliputi variabel seperti beban kerja,
kurang otonomi, kurang pemenuhan sendiri (self-fulfilment clershif), dan
kurang inovasi.
2.
Dimensi Struktural, yaitu meliputi variabel seperti fisik, bunyi dan
tingkat keserasian antara keperluan kerja dan struktur fisik.
3.
Dimensi Sosial, yaitu meliputi aspek interaksi dengan klien (dari segi
kuantitas dan ciri-ciri permasalahannya), rekan sejawat (tingkat dukungan dan
kerja sama), dan penyelia-penyelia (dukungan dan imbalan).
4.
Dimensi Birokratik, yaitu meliputi Undang-undang dan peraturan-peraturan
konflik peranan dan kekaburan peranan.
3.Kinerja Guru
Kinerja guru diukur melalui :
1)
Semangat
2)
Loyalitas
3)
Prestasi
4)
Kemampuan profesi
5)
Pengelolaan kelas
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini
adalah SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah
sebagian semua orang, semua kelompok orang, kejadian atau objek yang telah
dirumuskan secara jelas”. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 1999). Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai
karakteristik tertentu atau ciri, keadaan yang akan diukur.
Populasi penelitian
ini adalah seluruh guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
Jumlah semuanya ada kurangdari 100. Oleh karena itu, maka sampel diambil dari
keseluruhan populasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan
beberapa teknik, yatu :
1.
Kuisioner; instrumen ini dipergunakan untuk memperoleh jawaban atas
beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuisioner penelitian yang
dibuat sebelumnya.
2.
Dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan dokumen sekolah yang berkaitan
dengan penelitian
3.
Kisi-kisi kuisioner penelitian dapat diajukan sebagai berikut :
a.
Insentif
-
Apakah Anda sering mendapatkan bonus berupa uang di luar gaji pokok dan
tunjangan?
-
Apakah dalam kegiatan sekolah, sering mendapatkan uang transport?
-
Apakah kepala sekolah selalu memberi pujian ketika Anda bekerja dengan
baik?
-
Apakah sekolah memberi penghargaan tertulis atas prestasi guru-guru di
sekolah?
-
Apakah Anda merasa mendapatkan kewenangan penuh untuk menjalankan tugas
mengajar?
b.
Iklim Organisasi
-
Apakah sekolah Anda memberi ruang bagi guru untuk bereksperimen dalam
proses pembelajaran?
-
Apakah sekolah Anda memberi beban tugas yang berlebihan?
-
Apakah sekolah Anda memberi dukungan bagi guru yang melakukan
inovasi-inovasi baru?
-
Apakah sekolah menyediakan fasilitas memadai untuk proses pembelajaran?
-
Apakah Anda merasa nyaman berkomunikasi dengan guru lainnya?
-
Menurut Anda, apakah kepala sekolah mudah diajak berdisukusi?
-
Apakah Anda sering melakukan interaksi dengan murid di luar jam belajar?
-
Apakah di sekolah terdapat aturan-aturan yang tidak Anda sukai?
c.
Kinerja Guru
-
Apakah Anda senang mengajar di sekolah ini?
-
Apakah Anda ingin pindah tempat mengajar?
-
Apakah Anda rajin masuk sekolah?
-
Apakah Anda sangat bergairah ketika masuk kelas?
-
Apakah Anda pernah mempunyai prestasi yang dapat dibanggakan?
-
Apakah Anda secara rutin membuat laporan kepada kepala sekolah dalam
pengelolaan kelas?
-
Apakah Anda selalu membuat catatan tentang perkembangan kelas Anda?
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang akan digunakan adalah analisis
korelasional dan regeresi. Analisis korelasional ditujukan untuk mengetahui
hubungan (korelasi) antara variabel yang diteliti. Semua teknik tersebut
menggunakan Software SPSS for Windows. Analisis regersi juga digunakan dalam
penelitian ini yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruh
variabel determinan (bebas) dengan variabel terpengaruh (terikat). Untuk
melakukan analisis tersebut nantinya digunakan software yaitu SPSS (Statistic
Program for Social Science). Dalam hal ini nanti akan dilakukan uji
validitas, uji korelasi, uji regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian.
Analisis regresi linier berganda adalah
untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas baik secara parsial dan
simultan, hal tersebut dilakukan karena variabel bebasnya lebih dari satu. Jadi
analisis ini dapat dilakukan jika jumlah variabel bebasnya minimal dua
(Sugiyono, 1999).
Model regresi linier berganda digunakan
untuk menjelaskan pengaruh variabel pemberian insentif (X1), Iklim Organisasi
(X2) terhadap kinerja guru (Y). Rumusn yang digunakan adalah
Y = a0 + a1.X
Dimana :
Y : Kinerja
guru
a0 : Konstanta
a1 ….. a5 :
Koefesien regresi linier berganda
X1 : Pemberian
insentif
X2 : Iklim Organisasi
1. Koefesien Determinasi Berganda ( R square )
Koefesien determinasi
berganda (R square atau R2) menurut Wirawan (2002) adalah : “Jika
semua titik terletak tepat pada garis regresi sampel maka r2 = 1,
dalam hal ini dikatakan sesuai secara sempurna (perfect fit)”.
Koefesien determinasi
berganda (R square) digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel
penerapan pemberian insentif (X1) dan iklim organisasi (X2) terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik.
1.
Bila R2 = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
2.
Bila R2 = 0 artinya tidak terdapat korelasi antara variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y).
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis
adalah suatu teknik pengujian untuk membuktikan kebenaran atas hipotesis dalam
suatu penelitian baik secara parsial maupun simultan. Sesuai dengan rumusan
masalah dan hipotesis dalam penelitian ini, maka pengujian hipotesis yang
dilakukan adalah :
1.
Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap
variabel terikat menggunakan F test, dengan didasarkan perbandingan antara
nilai probabilitas dengan alpha (0,05) yaitu :
a.
Jika p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b.
Jika p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
2.
Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan t test dengan
didasarkan perbandingan antara nilai probabilitas dengan nilai alpha (0,05)
yaitu :
a.
Jika p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b.
Jika p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Profil Responden
Penelitian ini mengambil lokasi SDN 1Pekalongan Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik. Yang menjadi responden adalah para gurunya yang
berjumlah 10 orang terbagi 7 laki-laki dan 3 perempuan. Dengan demikian semua
guru menjadi sampel (total sampling).
4.1.2 Data Deskripsi
Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh data angket sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Insentif
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
Sedangkan untuk
data menyangkut iklim organisasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Iklim Organisasi
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
3
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dianalisis dan
dikorelasikan dengan kinerja guru. Berikut ini hasil pendataan kinerja guru :
Variabel Kinerja
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
4
|
5
|
Berikut ini akan diuraikan mengenai deskrispi beberapa
indikator penelitian.Beberapa indikator insentif, iklim organisasi dan kinerja
guru. Dari hasil olah data menggunakan
SPSS diperoleh beberapa data sebagai berikut :
Data di atas menunjukkan bahwa pemberian insentif yang
menonjol di SDN 1 Pekalongan adalah pemberian insentif berupa uang ketika ada
kegiatan-kegiatan di sekolah (4,6). Sementara insentif yang rendah adalah
penghargaan dalam bentuk ucapan atau pujian kepada guru yang berprestasi (4,3).
Hal ini jika dilihat dari frekuensinya adalah sebagai berikut :
Di sisi lain, iklim
organisasi yang menonjol adalah iklim kerjasama dengan teman sejawat (4,6) dan
peluang karir yang dianggap guru memberi peluang yang baik bagi mereka (4,6).
Dalam hal karir bisa jadi adalah peningkatan menjadi guru profesional yang
lulus sertifikasi. Sedangkan indikator iklim organisasi yang rendah adalah
kebebasan kepada guru untuk berkembang, dengan kata lain kebebasan buat guru
masih rendah (4,2). Dilihat dari frekuensinya seperti berikut :
Sementara itu variabel
kinerja guru yang menonjol adalah indikator penyelesaian tugas-tugas sekolah
dengan baik (4,6). Sedangkan indikator yang rendah adalah orientasi prestasi,
dengan kata lain profesionalisme guru masih rendah dalam mengejar prestasi
(4,4).
4.1.3 Data Korelasi dan
Regresi
Korelasi antara variabel penelitian dapat dilihat
sekaligus dalam analisis regresi, dimana dilihat secara parsial maupun bersama-sama.
Dalam kasus ini hasil penelitian dengan satu variabel independen dan satu
variabel dependen, maka korelasi maupun regresi dapat dilihat pada beberapa
tabel berikut.
a)
Uji autorkorelasi
Dari tabel di atas nilai Durbin Watsonnya adalah 1,661 atau lebih
besar 1,65 dan lebih kecil dari 2,35. Hal ini berarti hubungan variabel
penelitian tidak terjadi autokorelasi. Hubungan variabel yang tidak
autokorelasi berarti arah hubungan adalah satu arah, dimana variabel X
mempengaruhi Y, tidak sebaliknya (juga terjadi pengaruh Y terhadap X).
b)
Uji signifikansi
Untuk melihat signifikansi hubungan variabel dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel
di atas menunjukkan nilai signifikansinya adalah 0,025 (kolim Sig). Dengan
menggunakan standar alpha 0,05, maka nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari nilai alpha, dengan demikian kesimpulannya adalah pemberian insentif dan
iklim organisasi terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik.
Secara parsial (terpisah), maka dapat
dikatakan, pengaruh insentif terhadap kinerja 0,517. Dengan memperhatikan nilai
signifikansi variabel disiplin (kolom sig, barus disiplin) nilainya adalah 0,05
dapat dikatakan korelasi disiplin tidak signifikan (secara parsial). Iklim
organisasi punya pengaruh signifikan terhadap kinerja guru sebesar 0,556.
Dengan demikian jika parsial maka iklim organisasi lebih punya pengaruh
terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
c)
Nilai Regresi
Hasil penelitian ini adalah menjawab hipotesis, bahwa insentif dan iklim
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik.
Dari tabel koefisien di atas juga dapat diketahui besaran nilai
regresinya, yaitu sebesar :
Y = -16,916 + 0,552X1 + 0,697X2
4.2 Pembahasan
Hasil analisis
statistik dari penelitian ini dapat menjawab beberapa hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat diajukan jawaban hipotesis sebagai
berikut :
1)
Terdapat pengaruh yang
signifikan variabel pemberian insentif dan iklim organisasi secara bersama-sama
terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
2)
Secara parsial, pemberian
insentif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan
Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik. Sedangkan iklim organisasi secara parsial
mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru SDN 1Pekalongan Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, maka peneliti mengajukan kesimpulan sebagai berikut :
1)
Secara bersama-sama pemberian
insentif dan iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru SDN 1
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik dengan besar pengaruh 0,807.
2)
Secara parsial pemberian tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik.
3)
Secara parsial iklim organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru SDN 1 Pekalongan Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik dengan besar pengaruh 0,569.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di
atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1)
Perlunya ditingkatkan pemberian
insentif kepada guru, dengan berbagai cara yang tidak harus mengeluarkan uang.
Banyak ragam insentif yang bisa diberikan kepada para guru untuk mendorong
kinerja di sekolah.
2)
Susana kerjasama dan
harmonisasi di sekolah perlu dijaga dan ditingkatkan agar kinerja guru bisa
meningkat, karena dengan iklim yang nyaman para guru dapat konsentrasi dan
meningkat kinerjan
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS, edisisi ketiga, Penerbit : BP Universitas Diponegoro
Semarang.
Hasibuan, Malayu S.P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Cetakan ketujuah. Penerbit : Bumi Aksara Jakarta.
Johson, Elaine B. 2007. Contekstual Teaching and Learning : Menjadikan Kegiatan Belajar
Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. MLC: Bandung
Lako, Andreas, 2004. Kepemimpinan dan Kinerja
Organisasi, Isu, Teori, dan solusi,Cetakan Pertama, Penerbit Amara Books,
Yokyakarta.
Mathis, L.Robert dan Jacson, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama
Buku I, Salemba Empat Jakarta.
Mulyana, E, 2007. Menjadi Guru Profesional. Penerbit
Bumi Aksara Jakarta.
Nawawi, Hadari,
1992, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan
Kelas, Gunung Agung, Jakarta.
Nawawi, Hadari. 2003,
Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan
kelima, Yokyakarta : Gajah
Mada University Pres.
Nitisemito, Alex. S. 1996. Manajemen Sumber Daya
Manusia, edisi ketiga, cetakan kesembilan, Yokyakarta : Ghalia Indonesia.
Ranupandojo, Heididjrachman, dan Suad Husnan, 2002.
Manajemen Personalia, Penerbit
BPFE, Yokyakarta.
Schuller, Randall dan Jacson, Susan E.1996. Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad
ke 21. Edisi ke Enam Jilid 2. Penterjemah Erlangga Jakarta.
Sugiono, 2004, Metode Penelitian, Cetakan ke enam
Alfabeta Bandung
Umar, Husein, 1999.
Riset Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi. P.T Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN
KUISIONER
PENELITIAN
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir kami dalam menempuh pendidikan
S2, maka kami mengadakan penelitian dengan berharap akan bantuan
Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuisioner penelitian berikut dengan cara
melingkari jawaban yang sudah tersedia.
Kami sangat berterima kasih atas bantuannya.
A. Iklim Organisasi
- Apakah Bapak/Ibu merasakan kenyamanan mengajar di
kelas?:
- Sangat
Tidak Nyaman
- Tidak nyaman
- Kurang nyaman
- Nyaman
- Sangat nyaman
- Apakah Bapak/Ibu, merasakan ketenangan bekerja di
sekolah ini? :
- Sangat
Tidak tenang
- Tidak tenang
- Kurang tenang
- Tenang
- Sangat tenang
- Apakah Bapak/Ibu mendapat kebebasan untuk
mengembangkan kreativitas di sekolah ini?
- Sangat
Tidak bebas
- Tidak bebas
- Kurang bebas
- Bebas
- Sangat bebas
- Apakah Bapak/Ibu mempunyai rasa kebanggaan mengajar
di sekolah ini?
- Sangat
tidak bangga
- Tidak bangga
- Kurang bangga
- Bangga
- Sangat bangga
- Menurut Bapak/Ibu, apakah peluang karir di sekolah
ini baik?:
- Sangat
tidak baik
- Tidak baik
- Kurang baik
- Baik
- Sangat baik
- Menurut Bapak/Ibu, apakah Bapak/Ibu pembagian beban
kerja sudah adil?
- Sangat
tidak adil
- Tidak adil
- Kurang adil
- Adil
- Sangat adil
- Menurut Bapak/ibu, apakah peralatan di sekolah sudah
menunjang untuk tugas guru mengajar?
- Sangat
tidak sesuai
- Tidak sesuai
- Kurang sesuai
- Sesuai
- Sangat sesuai
- Menurut Bapak/Ibu, apakah teman-teman kerja di
sekolah adalah orang-orang yang mudah diajak kerjasama :
- Sangat
sulit
- Sulit
- Agak sulit
- Mudah
- Sangat mudah
- Menurut Bapak/Ibu, apakah di sekolah ini meminta
tolong kepada teman guru lainnya mudah?:
- Sangat
tidak mudah
- Tidak mudah
- Agak mudah
- Mudah
- Sangat mudah
- Menurut Bapak/Ibu, apakah suasana kekeluargaan
tercipta baik di sekolah ini?:
- Sangat
tidak baik
- Tidak baik
- Kurang baik
- Baik
- Sangat baik
- Menurut Bapak/Ibu, apakah kepala sekolah mempunyai
perhatian terhadap masalah-masalah pribadi guru dan karyawan?:
- Tidak
ada sama sekali
- Sedikit mempunyai
- Agak
memperhatikan
- Mempunyai perhatian
- Sangat mempunyai perhatian
B. Pemberian Insentif
1)
Menurut Bapak/Ibu, ketika
sekolah mengadakan kegiatan tertentu dan guru mendapatkan insentif berupa uang,
sistem pembagiannya sudah tepat?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
2)
Bapak/Ibu selalu mendapatkan
pujian atau ucapan ketika melakukan pekerjaan dengan prestasi?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
3)
Sekolah selalu memberikan
penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi dalam memajukan sekolah?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
4)
Menurut Bapak/Ibu, dalam
melaksanakan tugas mengajar di sekolah anda diberi kewenangan penuh dalam
melaksanakan tugas belajar tersebut?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
C. Kinerja Guru
1)
Menurut pendapat Bapak/Ibu,
para guru di sekolah melaksanakan tugas-tugas sekolah dengan penuh semangat?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
2)
Menurut pendapat Bapak/Ibu,
para guru di sekolah mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap sekolah?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
3)
Menurut pendapat Bapak/Ibu,
para guru di sekolah selalu berorientasi prestasi dalam melaksanakan
tugas-tugas di sekolah?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
4)
Menurut pendapat Bapak/Ibu,
para guru di sekolah memiliki profesionalisme yang tinggi dalam menunaikan
tugas-tugas sekolah?
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju
5)
Menurut pendapat Bapak/Ibu,
para guru di sekolah mampu melaksanakan manajemen kelas dengan baik
a)
Sangat tidak setuju
b)
Tidak setuju
c)
Biasa saja
d)
Setuju
e)
Sangat setuju