ABSTRAK
Studi Tentang Pengaruh Banyaknya Absen Murid Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Di SDN Kemlagi I Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Oleh : ULFAH, NPM
: 2007060303 P,
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Sukiyat, SH., M.Si
Kata Kunci : Pengaruh Banyaknya Absen, Prestasi Belajar
Pendidikan adalah merupakan salah satu
kegiatan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan sekaligus merupakan salah
satu sasaran pembangunan di Indonesia. Membicarakan masalah penyelenggarakan
pendidikan di sekolah dasar yaitu masalah absensi murid.
Dari segi pendidikan, masalah absensi
atau daftar hadir ini sangat penting untuk pembinaan mutu pendidikan dan untuk
memelihara tata tertib serta kedisiplinan secara terus menerus terutama bagi
murid-murid. Dengan sering tidak hadirnya murid, maka tujuan pendidikan akan
terhambat dan kwalitas yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila pernyataan tersebut di atas
benar, maka dapat dikatakan bahwa absen murid berpengaruh terhadap prestasi
belajar murid. Sebagai sampel penulis mengambil Sekolah Dasar Negeri Kemlagi 1
dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat absensi ada pengaruh positif terhadap prestasi belajar di Sekolah Dasar
Negeri Kemlagi 1 Kecamtan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
PENDAHULUAN
Guru selain mempunyai tugas pokok sebagai guru kelas, juga mempunyai tugas mengatur urusan teknis administrasi
kependidikan. Salah satu diantaranya tentang kemuridan dan pada khususnya
mengenai absensi siswa. Karena hal tersebut sangat menentukan sekali prestasi
belajar siswa. Hal semacam ini terlihat apabila siswa tingkat prosentase
absensinya rendah, maka prestasi belajarnya tinggi.
Sehubungan dengan administrasi
kesiswaan, penulis sengaja mengutip tentang”Administrasi” yang berbunyi
sebagai berikut:
Administrasi ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua
sumber-sumber (personal maupun material) secara efektif dan efisien untuk
menunjang tercapainya tujuan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1991/1992:3)
Dalam buku pedoman buku administrasi sekolah dasar dikatakan bahwa apabila
ditunjang oleh sistem administrasi yang baik, dalam bidang kesiswaan Kepala
Sekolah bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan: 1) Penerimaan siswa
baru,2) Pengelompokan siswa,3) Kehadiran dan Ketidakhadiran,4) Penilaian
kemajuan siswa,5) Laporan kemajuan siswa,6) Naik tidaknya siswa,7) Bimbingan
kepada siswa,8) Pelayanan kesehatan siswa,serta 9) Mutasi dan kelulusan siswa
(Departemen Pendidikan Nasional. 2000:99).
Absensi siswa dalam pedoman administrasi sekolah dasr ada 4 jenis format
untuk mencatat kehadiran siswa secara perorangan ,yaitu:
1. S-8(Papan Absensi Harian
Siswa)
2. S-9 (Buku Rekapitulasi
Absensi Harian Siswa Sekolah)
3. S-10 (Buku Absensi Bulanan
Siswa)
4. S-11 (Buku Rekapitulasi
Tahunan Absensi Siswa)
Melihat betapa pentingnya administrasi kesiswaan, khususnya tentang absensi
dalam mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa, maka atas dasar tersebut
penulis dalam skripsi mengambil judu “Studi Tentang Pengaruh Banyaknya Absen
Murid Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Kemlagi I Kecamatan Kemlagi
Kabupaten Mojokerto”
KAJIAN PUSTAKA
- Pengertian Tingkat Absensi.
Tidak sedikit
orang yang dapat mengatakan atau menjelaskan pengertian dari pada absensi.
Tetapi absensi disini adalah absensi murid yang erat hubungannya dengan proses
kegiatan belajar mengajar.
Pendapat dari
para tokoh yang berkecimpung dalam bidang tersebut :
- Petunjuk administrasi
kemuridan buku III membatasi tingkat absensi :
Ketidakhadiran
murid dicatat setiap hari untuk menilai tingkat kerajinan murid tiap kelas,
data ini diperlukan Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kecamatan Setempat
untuk pembinaan selanjutnya. (Departemen Dalam Negeri dan AEP, P2K 1984 : 5)
- Hasil loka karya
pengkajian dan pemantapan administrasi sekolah dasar dari tanggal 28 Juni
sampai tanggal 1 Juli 1981.
Ketidakhadiran
murid dicatat setiap hari melalui tingkat kerajinan murid, ada empat yang
disediakan untuk mencatat ketidakhadiran murid secara perorangan.
Faktor-faktor Penyebab Absensi.
- Sakit atau tidak enak
badan.
- Absen karena ijin.
- Absen karena alpa.
- Prestasi Belajar
Didalam hidupnya
manusia tentu mengalami perubahan-perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah
laku tersebut sebagai akibat dari pada pengalamannya yang erat kaitannya dengan
proses kematangannya. Perubahan tingkah laku tersebut disebut “Belajar”
Belajar adalah
suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah kepada
penguasaan pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan, sikap, yang semuanya
diperoleh, disimpan dan dilaksanakn (Afifudin, BA dan kawan-kawan, 1986).
Dr. Winarno
Surachmad, Msc. ED (1997) “Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia.
Sedangkan belajar dan prestasi mempunyai hubungan yang saling terkait satu sama
lain. Sebab prestasi adalah hasil yang diperoleh dari belajar itu sendiri.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Prof. Dr. S. Nasution MA
(1982) menyatakan :
“Prestasi belajar
anak sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada pada diri anak tersebut salah satu
perbedaan adalah taraf intelegensi anak”
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar :
1) Faktor dari murid :
a. Taraf intelegensi.
b. Motivasi belajar.
c. Perasaan, sikap, dan minat.
d. Kesehatan fisik dan psikis.
e. Keadaan sosial ekonomi dan
budaya.
2) Faktor dari guru.
a. Guru dapat menghambat proses
belajar mengajar.
b. Guru dapat mendorong proses
belajar mengajar.
c. Pendidikan sekolah dalam
proses perkembangan intelektual.
3) Hubungan antara tingkat
Absensi dengan Prestasi Belajar.
Hubungan yang
erat antara tingkat absensi dengan prestasi belajar siswa diantaranya :
- Kalu murid itu sering
absen, maka prestasi belajarnya akan menurun atau rendah.
- Kalau murid itu tidak
pernah absen, maka prestasi belajarnya meningkat atau tinggi.
Dikarenakan murid
yang sering absen akan tertinggal pelajarannya, selain itu juga menghambat
proses kegiatan belajar mengajar.
METODE PENELITIAN
Kata metodologi sebenarnya merupakan rangkaian dua
buah kata yaitu : “Metodos” dan “Logos”. Kata tersebut berasal dari Bahasa
Yunani. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia mengandung arti “Metodos”
berarti cara atau jalan, sedangkan “Logos” mengandung arti ilmu. Jika kedua
kata itu dirangkai menjadi satu mempunyai arti yaitu : Ilmu pengetahuan yang
mempelajari suatu cara-cara mengadakan atau melaksanakan sesuatu.
Metodologi penelitian
adalah ilmu mempelajari tentang cara – cara yang harus ditempuh sebagai usaha
untuk menentukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran suatu ilmu
pengetahuan. Yang menjadi daerah populasi obyek penelitian adalah Sekolah Dasar
Negeri Manunggal. Sedangkan yang akan menjadi sumber data adalah kepala sekolah,
guru dan siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas di SDN Kemlagi I. Pelaksanaan penelitian ini mengunakan lebih dari satu metode yaitu
metode angket yang merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data
secara tertulis. Metode dokumentasi yang merupakan cara mengumpulkan data atau
mendapatkan data, mencatat catatan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Metode interview yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik interview
yang dilakukan dengan Tanya jawab secara lisan antara responden dengan pencari
data yang biasanya terjadi saling berhadapan secara pribadi.
PENYAJIAN dan ANALISA DATA
Penyelidikan
dilaporkan dalam bentuk yang logis mengandung penjelasan masalah, pelaksanaan
dan kesimpulan dengan terminology yang dibatasi dengan jelas (Drs. Winarno
Surachmat, Mes 1977 : 66)
Disamping itu juga diungkapkan bahwa :
Laporan hendaknya mencakup setiap
langkah yang dilalui dari penjelasan masalah pelaksanaan dan kesimpulan.
Dari
dua bahasan tadi dapat diambil suatu keputusan bahwa dalam membuat lapora
hendaknya membuat langkah-langkah yang ditempuh serta memberi
keterangan-keterangan masalah yang dalam tiap-tiap langkah akhirnya membuat
satu kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan
penjelasan tesebut diatas dalam laporan secara keseluruhan mencakup tentang
langkah-langkah yang terdiri dari :
A) Persiapan Penelitian
1. Pendahuluan
Dalam tahap pendahuluan ini
penulis mendalami kembali pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian dari
hasil selama kuliah serta buku-buku metodologi penelitian research juga
memperoleh pengetahuan lebih luas tentang penelitian.
2. Penentuan Obyek
Obyek penelitian adalah siswa
Sekolah Dasar Negeri Kemlagi I namun dengan
adanya pertimbangan seperti disebutkan di depan menggunakan metode stratified
random sampling, akhirnya diperoleh empat buah kelompok absensi menurut ketidak
hadiran siswa, yaitu :
- Kelompok yang absensinya 0 (nol)
hari.
- Kelompok murid yang absensinya 1 –
4 hari.
- Kelompok murid yang absensinya 5 –
8 hari.
- Kelompok murid yang absensinya
diatas 8 hari.
3.
Coaching / pendalam masalah-malah
yang berhubungan dengan penelitian dan bimbingan dari dosen pembimbing.
4.
Pembuatan Out Line, tata kerja yang terarah.
5.
Penyusunan Instrumen, instrumen disusun serta dipersiapkan sebaik-baiknya
agar benar-benar merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang
benar-benar diperllukan dengan secepat mungkin.
B) Pelaksanaan Penelitian
a. Pembukaan
b. Penelitian Hari Pertama :
- Menyebarkan angket kepada
siswa SDN Kemlagi I.
- Menggali data sari buku data
kelas dan raport kelas SDN Kemlagi I.
- Dari data yang plaing mentah
kemudian dimasukkan dalam tabel.
c. Penelitian Hari Kedua :
- Menggali data dari dokumen berupa buku absensi
Kelas serta rapor Siswa SDN Kemlagi I.
- Mengumpulkan angket yang telah dijawab oleh
siswa kemarin.
- Beberapa data tersebut
kemudian disusun
C) Tahap Penyajian Data
Daftar penganalisaan :
- Tingkat absensi murid yang rendah
prestasi belajarnya lebih baik.
- Tingkat absensi murid yang lebih tinggi
prestasi belajarnya kurang.
Tingkat Penganalisaan Data.
a.
Dalam
penganalisaan data tentang hubungan antara tingkat absensi dengan prestasi
belajarnya selama dua semester, penulis menggunakan teknik statistic yaitu
koefisien Korelasi Product Moment.
b.
Jika
nilai Product Moment lebih tinggi daripada batas yang telah ditetapkan dalam
pengujian hipotesa, maka berarti bahwa tingkat absensi murid dengan prestasi
belajarnya terdapat korelasi yang positif. Tetapi jika di bawahnya tidak
terdapat korelasi.
c.
Taraf
signifikansi (Ts) yang dipergunakan adalah 5% = 0,396.
Cara-cara
penganalisaan :
a. Tingkat absensi yang telah diangkakan
seperti ketentuan yang telah dibahas di dalam bab sebeumnya dimasukkan dalam
table kolom yang bertanda x (variable x).
b. Rata-rata prestasi belajar selama dua
semester dimasukkan dalam table pada kolom yang bertanda y (variabel y).
- Mengkuadratkan variabel x.
- Mengkuadratkan variabel y.
- Mengkuadratkan variabel x dan y.
- Menjumlahkan masing-masing
variabel (x,y,x2, y2, xy)
- Akhirnya diselesaikan dengan rumus r.xy table Product Moment.
r.xy = ∑xy – (∑x)(∑y)
N
√{∑x2-(∑x)2} { ∑y2-( ∑y)2}
N N
r.xy = 78.690 – 1.060 x 1.777
25
√(54.000- 1.0602) (128.203 – 1.7772)
25 25
r.xy
= 3.345,20
√9056 x 1.893,84
r.xy = 3.345,20
4.141,33
r.xy = 0,8078
Setelah diperoleh hasil
yang telah tercantum di atas selanjutnya hipotesis dapat dibuktikan. Hipotesis
yang semula berbunyi”semakin rendah tingkat absensi,semakin tinggi prestasi
belajarnya”. Berdasarkan kenyataan bahwa hasil yang diperoleh adalah 0,807
adalah lebih tinggi dari taraf signifikansi 5% yaitu 0,396, maka hipotesis
tersebut dapat diterima. Jadi benar bahwa makin rendah tingkat absensi makin
tinggi prestasi belajar siswa.
Biasanya
tingkat absensi membawa pengaruh prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada
perbandingan tingkat pretasi yang rendah diperoleh dari anak yang tingkat
absensinya tinggi. Hasil yang diperoleh ternyata sesuai dengan psikologi anak,
dari afifuddin (yang dikemukakan pada bab 2),bahwa belajar itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satu diantaranya adalah perasaan,sikap,dan minat.
SIMPULAN DAN
SARAN
- SIMPULAN
Setelah
dilaksanakan penganalisaan secara teliti terhadap data yang diperoleh yaitu Bab
IV penelitian yaitu terhadap hipotesis yang telah dirumuskan dan
dikemukakan,maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Makin tinggi tingkat absensi
makin rendah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
2. Makin rendah tingkat absensi
siswa makin tinggi prestasi belajar yang dicapai siswa.
3. Pada bulan-bulan tertentu,
anak-anak sering absen. Misalnya: pada bulan Agustus banyak tontonan dan
perlombaan berlangsung. Pada bulan Desember terjadi pergantian musim kemarau ke
musim penghujan sehingga banyak siswa yang sakit. Dan dalam bulan Februari
banyak murid yang sakit karena musim penghujan.
Sehingga hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi “Bahwa tingkat absensi
siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa”.
- SARAN-SARAN
1. Kepada guru atau wali harus
mengadakan kunjungan ke rumah-rumah murid atau murid yang khusus, yaitu murid
yang sering absen saja guna untuk mengetahui latar belakang sosial ekonomi atau
keadaan situasi keluarga dari murid tersebut,sehingga guru dapat memberi bimbin
gan kepada murid yang sering absensi tersebut secara intensif.
2. Kepada pengajar dan kepala
sekolah supaya berusaha menekan lajunya tingkat absensi siswa, agar siswa
tersebut tidak mengalami kemerosotan prestasi belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus F. Tahyong. 1985. Rencana Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai
Salah Satu Upaya Praktis Belajar. Penerbit Dep. P & K dan Dep.
Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Abd. Gofur. 1986. Disain Instruksional. Solo: Tiga
Serangkai.
Anwas Iskandar. 1987. Belajar Dalam Konsepsi Pendidikan Masyarakat.
Penerbit IKIP Surabaya.
Afifuddin, SK.1986. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan massa.
Agus F. Tahyong. 1985. Rencana Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai
Salah Satu Upaya Praktis Belajar. Penerbit Dep. P & K dan Dep.
Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Dick and Carey. 1978. Instruksional Design. Solo: Tiga
Serangkai.
Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Pedoman Administrasi Sekolah Dasar. Departemen
Dalam Negeri.
Ely. 1979. Desain Instruksional. Solo: Tiga
Serangkai.
I.Djumhur & Moh. Suryo.
1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.
Bandung: CV. Ilmu.
Kemp. 1978. Instruksional Design. Solo: Tiga
Serangkai.
Kuntjoroningrat. 1979. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan
Fakultas Psikologi UGM.
Soelaiman Yusuf dan Slamet
Santoso. 1981. Pengantar Pendidikan
Sosial. Surabaya: IKIP Surabaya.
Sutrisno Hadi. 1979. Statistik. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
WJS. Porwadarminta. 1980. Kamus Indonesia Inggris dan Indonesia.
Bandung : Husna.
Winarno Surachmad. 1976. Metodologi Research Pengantar Pendidikan
Ilmiah. Solo: Harapan Massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar