JURNAL ILMIAH
PENGARUH KEDISIPLINAN
DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA SANGKAPURA KABUPATEN GRESIK KABUPATEN GRESIK
Oleh
AFANDI
NIM: 100100048.
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
GRESIK
2012
ABTSRAK
Nama
: Afandi NPM 100100048.
Judul Penelitian
adalah Pengaruh kedisiplinan dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar
siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik : Penelitian ini bertujuan untuk mencari
jawaban atas hipotesis apakah terdapat pengaruh kedisiplinan dan metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Berdasarkan kerangka teroi
yang dibangun bahwa kedisplinan mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Demikian pula metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi prestasi
belajar siswa sekolah.
Kata Kunci :
disiplin, metode pembelajaran, prestasi belajar
Dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif, penelitian ini mengambil sampel 20
siswa dari SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa (a) tidak terdapat pengaruh signifikan
antara kedisplinan terhadap prestasi belajar
siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,05, (b) tidak terdapat pengaruh
signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,78) dan (c) secara
bersama-sama, kedisiplinan dan metode pembelajaran mempunyai pengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar
siswa SMA Sangkapura Kabupaten
Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai
alpha (0,000).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi belajar siswa dapat dikatakan sebagai tolok ukur
yang paling mudah dalam melihat keberhasilan suatu proses pembelajaran di
sekolah. Meski bukan satu-satunya, tetapi prestasi belajar siswa yang berupa
nilai dalam ulangan nampaknya diyakini sebagai ukuran yang paling jelas dan
mudah dilihat. Proses belajar yang dilakukan siswa selama beberapa tahun akan
dapat dilihat melalui perkembangan nilai-nilai pada setiap mata pelajaran.
Untuk mendapatkan prestasi belajar siswa tersebut banyak
sekali program dan kebijakan yang sudah dilakukan. Kembali kepada hakekat dari
sebuah
pembelajaran atau belajar di mana subyek atau siswa
menempati posisi utama dalam proses tersebut. Dengan kata lain, sebagian besar
sangat tergantung dari siswa itu sendiri dalam menjalani proses pembelajaran,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kekuatan individu tersebut berperan
besar dalam membentuk karakter, menciptakan motivasi serta melahirkan prestasi
dari diri setiap siswa.
Salah satu bentuk kekuatan karakter individu tersebut
adalah disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran. Tanpa sebuah disipling,
maka akan sulita mencapai hasil yang maksimal. Konsistensi dalam belajar,
menepati waktu belajar, kesungguhan dalam menjalankan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru merupakan bentuk dari kedisiplinan tersebut.
Di sisi lain, guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
juga ikut menentukan prestasi belajar siswa. Ketika guru salah dalam menerapkan
metode pembelajaran yang dibutuhkan, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Pemilihan
sebuah metode pembelajaran selalu akan mengikuti konteks dari siswa, maupun
suasana kelas yang ada. Tidak ada satupun metode pembelajaran yang paling
efektif. Meski metode yang sudah berhasil diterapkan di Negara maju, tidak
menjamin bahwa metode tersebut juga berhasil diterapkan di Bawean. Setiap
masyarakat mempunyai karakter masing-masing. Setiap sekolah mempunyai kemampuan
dan kondisi yang berbeda. Kesemuanya itu akan menentukan metode pembelajaran
yang tepat digunakan untuk setiap sekolah yang ada.
Namun demikian, bukan berarti tidak ada metode yang dapat
diterapkan untuk mendorong prestasi belajar siswa. Pemahaman akan metode
pembelajaran secara substantive serta aplikasi yang relevan dengan kondisi akan
menjadi sebuah metode yang tepat bagi setiap kondisi dan lokasi.
Oleh karena itu perlu kiranya penulis berusaha mengkaji
mengenai hubungan antara kedisiplinan dan metode pembelajaran di sekolah dalam
kaitannya dengan capaian prestasi belajar siswa di SMA Sangkapura Kabupaten
Gresik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di
atas, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh
kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik?
- Bagaimana pengaruh
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik?
- Bagaimana pengaruh
kedisiplinan dan meode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Kabupaten Gresik?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui
pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten
Gresik.
- Mengetahui
pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Kabupaten Gresik.
- Mengetahui
pengaruh kedisiplinan dan meode pembelajaran terhadap prestasi belajar
siswa SMA Sangkapura Kabupaten
Gresik?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
- Bagi penulis dapat
manambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen pendidikan, proses
peningkatan prestasi belajar siswa
- Bagi sekolah, hasil ini
dapat dijadikan masukan untuk memacu prestasi belajar siswa
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Kedisiplinan
Belajar
Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin
“disibel” yangberarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata
tersebutmengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau
yangmenyangkut tata tertib. Sekarang ini kata disiplin telah berkembang
mengikutikemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak pengertian disiplin
yangberbeda antara ahli yang satu dengan yang lain.Andi Rasdiyanah (1995:28)
mendefinisikan disiplin adalah kepatuhanuntuk menghormati dan melaksanakan
suatu system yang mengharuskanorang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau
peraturan yang berlaku.
Dengan kata lain disiplin adalah kepatuhan mentaati
peraturan dan ketentuanyang telah ditetapkan.Depdikbud (1992:3) memberikan arti
disiplin adalah tingkatkonsistensi dan konsekuensi seseorang terhadap suatu
komitmen ataukesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan
dicapai.
Keinginan
untuk mempunyai sikap disiplin belajar bagi setiap anakberbeda-beda antara anak
yang satu dengan anak yang lainnya. Ada anak yangmemiliki disiplin belajar yang
rendah sementara yang lain memiliki disiplinbelajar yang tinggi. Keadaan
seperti perlu disadari bahwa disiplin bagi anakadalah sebagai proses
perkembangan yang dipengaruhi oleh beberapa faktorbaik yang datang dari luar
maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.
B. Metode Pembelajaran
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan "pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih
baik" (Darsono, 2000). Menurut Ahmadi (1997) dikutip oleh Yatik Hidayanti,
metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan teknik penyajian yang
dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahamidan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hal ini mendorong seorang guru untuk
mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan
baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat
bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
C. Prestasi Belajar Siswa
"Belajar tidak hanya mata pelajaran,
tetapi juga penyusunan, kebiasaan,persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian
sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita" (Hamalik,
2002:45). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan
pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan pengalaman melalui
interaksi dengan lingkungan.
Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku
sehingga menurut Djamarah (2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1)
Belajar adalah perubahan yang
terjadi secara sadar
2)
Perubahan dalam belajar bersifat
fungsional.
3)
Perubahan dalam belajar bersifat
positif dan aktif.
4)
Perubahan dalam belajar tidak
bersifat sementara
5)
Perubahan dalam belajar bertujuan
atau terarah.
6)
Perubahan mencakup seluruh aspek
tingkah laku.
Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan sendiri
tingkah lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat
pada lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari
Darsono (2000:18) bahwa tujuan
pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk mengenal dirinya
sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing.
D. HIPOTESIS
Hipotesis Yang peneliti sajikan adalah ’Ada pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi
pembelajaran siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik “.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena
penelitian ini mendasarkan pada instrumen penelitian dan datanya berupa nilai
angka dan dianalisis dengan rumus statistik tertentu dengan menggunakan SPSS
for Windows.
B. Definisi
Variabel dan Operasional
Secara umum, variabel penelitian dapat diartikan sebagai
sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan pengamatan. Variabel penelitian
merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti.
Sesuai
dengan konsep dalam penyusunan tesis ini, maka terdapat dua variabel, yaitu :
1.
Variabel
Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah :
kedisiplinan (X1) dan metode pembelajaran (X2).
2.
Variabel
Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel
yang besar kecilnya ditentukan oleh variabel bebas. Sesuai dengan konsep
penelitian ini, maka yang dijadikan sebagai variabel terikat yaitu : “prestasi
belajar siswa”.
Definisi operasional adalah merupakan petunjuk tentang
penelitian, karena definisi operasional adalah merupakan petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel dapat diukur atau petunjuk kriteria ukuran dari suatu
variabel.
Definisi operasional dan indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Kedisiplinan
Dalam hal ini beberapa indikator yang digunakan :
1) Patuh
dan taat terhadap tata tertib disekolah
2) Persiapan
belajar
3) Perhatian
terhadap kegiatan belajar di kelas
4) Perhatian
terhadap materi pelajaran
5) Menyelesaikan
tugas pada waktunya
2.Metode Pembelajaran
Metode
Pembelajaranadalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur, dengan indikator:
1)
Mendidik belajar sendiri
2)
Menumbuhkan keinginan belajar lebih lanjut
3)
Meniadakan verbalitas
4)
Kesempatan mewujudkan hasil karya
3. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa kelas IV,V dan VI yang diteliti dilihat
dari nilai akhir semester yang diperoleh siswa.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SDN 3 Telukjati Dawang
Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sebagian semua orang, semua kelompok
orang, kejadian atau objek yang telah dirumuskan secara jelas”. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999).Sampel adalah bagian dari populasi
yang mempunyai karakteristik tertentu atau ciri, keadaan yang akan diukur.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA
Sangkapura , dipilih kelas X, XI dan XII SMA Sangkapura Kabupaten
Gresik. Mengingat jumlah yang kecil (dibawah 100), maka sampel diambil dari
keseluruhan populasi.
E. Teknik Pengumpulan
Data
Untuk
mengumpulkan data dilakukan dengan beberapa teknik, yatu :
1. Kuisioner;
instrumen ini dipergunakan untuk memperoleh jawaban atas beberapa pertanyaan
yang diajukan peneliti dalam kuisioner penelitian yang dibuat sebelumnya.
2. Dokumentasi,
yaitu melakukan pengumpulan dokumen sekolah yang berkaitan dengan penelitian
3. Kisi-kisi daftar pertanyaan (Instrumen Penelitian) :
1. Kedisiplinan
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu menaati peraturan sekolah yang sudah dibuat?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu mematuhi peraturan kelas yang sudah dibuat?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu mempersiapkan peralatannya dalam belajar di kelas?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu melengkapi perlengkapan belajar?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu memperhatikan pelajaran di kelas?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang dibebankan?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas di kelas tepat waktu?
-
Apakah siswa-siswa
Bapak/Ibu sering terlambat masuk sekolah?
2. Metode Pembelajaran
-
Apakah Bapak/Ibu selalu
membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan?
-
Apakah Bapak/Ibu selalu
memberikan catatan pelajaran?
-
Apakah Bapak/Ibu memberi
kebebasan siswa bertanya?
-
Apakah Bapak/Ibu memberi
kebebasan siswa dalam memilih buku bacaannya?
-
Apakah Bapak/Ibu
mengajari siswa membaca buku di perpustakaan?
-
Apakah Bapak/Ibu
memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu meraih hasil belajar baik?
-
Apakah Bapak/Ibu
memberikan waktu luang ketika ada siswa yang ingin belajar lebih banyak?
-
Apakah Bapak/Ibu sering
melaksanakan diskusi di kelas?
-
Apakah Bapak/Ibu sering
mengadakan perlombaan dalam pembelajaran di kelas?
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar diukur dari nilai siswa kelas VI pada
semester terakhir untuk semua mata pelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Analisis
yang akan digunakan adalah analisis korelasional dan regeresi. Analisis
korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara variabel
yang diteliti. Semua teknik tersebut menggunakan Software SPSS for Windows.
Analisis regersi juga digunakan dalam penelitian ini yang ditujukan untuk
mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruh variabel determinan (bebas) dengan
variabel terpengaruh (terikat). Untuk melakukan analisis tersebut nantinya
digunakan software yaitu SPSS (Statistic Program for Social Science).
Dalam hal ini nanti akan dilakukan uji validitas, uji korelasi, uji regresi
untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Analisis
regresi linier berganda adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas
baik secara parsial dan simultan, hal tersebut dilakukan karena variabel
bebasnya lebih dari satu. Jadi analisis ini dapat dilakukan jika jumlah
variabel bebasnya minimal dua (Sugiyono, 1999).
Model
regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel karakter
individu (X1), dan iklim organisasi (X2), terhadap
kepuasan kerja. Rumusn yang digunakan adalah
Y = a0
+ a1.X
Dimana :
Y : Prestasi belajar siswa
a0 : Konstanta
a1
….. a5 : Koefesien regresi linier berganda
X1 : kedisiplinan
X2 : metode pembelajaran
1. Koefesien Determinasi
Berganda ( R square )
Koefesien determinasi berganda (R square atau R2)
menurut Wirawan (2002) adalah : “Jika semua titik terletak tepat pada garis
regresi sampel maka r2 = 1, dalam hal ini dikatakan sesuai secara
sempurna (perfect fit)”.
Koefesien determinasi berganda (R square) digunakan untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel penerapan penilaian portopolio (X) terhadap
presatsi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik.
1. Bila
R2 = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y).
2. Bila
R2 = 0 artinya tidak terdapat korelasi antara variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y).
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah suatu teknik pengujian untuk
membuktikan kebenaran atas hipotesis dalam suatu penelitian baik secara parsial
maupun simultan. Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian
ini, maka pengujian hipotesis yang dilakukan adalah :
1. Untuk
menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat menggunakan F test, dengan didasarkan perbandingan antara nilai
probabilitas dengan alpha (0,05) yaitu :
a. Jika
p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b. Jika
p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
2. Untuk
menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan t test dengan
didasarkan perbandingan antara nilai probabilitas dengan nilai alpha (0,05)
yaitu :
a. Jika
p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b. Jika
p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Profil Responden
Penelitian ini mengambil lokasi SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Pada awalnya hanya akan fokus pada
kelas XII saja,
namun dengan pertimbangan jumlahnya yang sangat sedikit, maka diputuskan untuk
menambah jumlah responden yang mencakup tiga kelas, yakni kelas X, XI dan XII. Ketiga kelas tersebut berjumlah 20 siswa, dengan
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 dan 7 siswa berjenis kelamin perempuan.
Kelas X
sebanyak 8 siswa, kelas XI sebanyak 6 siswa dan kelas XII sebanyak 6 siswa.
4.1.2 Data Deskripsi
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data angket sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Kedisiplinan
NO RESP
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
1
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
17
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
19
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
20
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
20
|
5
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
21
|
6
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
23
|
7
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
22
|
8
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
22
|
9
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
21
|
10
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
21
|
11
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
21
|
12
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
20
|
13
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
21
|
14
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
19
|
15
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
22
|
16
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
22
|
17
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
20
|
18
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
18
|
19
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
18
|
20
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
17
|
Sedangkan
untuk data menyangkut metode pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Metode Pembelajaran
NO RESP
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
6
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
7
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
8
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
9
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
10
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
12
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
14
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
15
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
16
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
17
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
18
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
19
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
20
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dianalisis dan
dikorelasikan dengan prestasi belajar siswa. Berikut ini akan diuraikan
mengenai deskrispi beberapa indikator penelitian.
Beberapa
indikator kedisiplinan dalam hal ini perlu disampaikan yaitu indikator yang
mempunyai nilai rata-rata tinggi dan rendah. Dari hasil olah data menggunakan
SPSS diperoleh beberapa data sebagai berikut :
Data di atas menunjukkan bahwa kedisplinan yang menonjol
di SMA Sangkapura Kabupaten Gresik dalam hal memperhatikan pelajaran di kelas. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 2,5. Hal ini dapat dikatakan bahwa
siswa SMA Sangkapura Bawean Gresik di atas rata-rata (nilai tengah). Hal ini jika dilihat
dari frekuensinya adalah sebagai berikut :
Di sisi
lain, metode pembelajaran yang menonjol adalah metode pembelajaran dalam bentuk
kebebasan menentukan buku bacaan oleh guru (2,5). Hal ini bisa jadi sebagai
wujud perhatian guru untuk tidak memaksa kepada siswa dalam memakai buku
pelajaran yang harus dijadikan sumber bacaan. Di samping itu terdapat nilai
pembelajaran membaca buku perpustakaan, dalam hal ini bisa diartikan buku-buku
yang disediakan sekolah diharapkan menjadi acuan utama oleh siswa dalam proses
pembelajaran.
Sementara itu prestasi siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik rata-rata adalah 75. Nilai
tersebut merupakan nilai yang sudah baik sebagai bentuk prestasi melalui batas
kelulusan dari setiap mata pelajaran. Secara lebih rinci prestasi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :
4.1.3 Data Korelasi dan
Regresi
Korelasi antara variabel penelitian dapat dilihat
sekaligus dalam analisis regresi, dimana dilihat secara parsial maupun
bersama-sama. Dalam kasus ini hasil penelitian dengan satu variabel independen
dan satu variabel dependen, maka korelasi maupun regresi dapat dilihat pada
beberapa tabel berikut.
a) Uji autorkorelasi
Dari tabel di atas nilai Durbin Watsonnya adalah 1,816
atau lebih besar 1,65 dan lebih kecil dari 2,35. Hal ini berarti hubungan
variabel penelitian tidak terjadi autokorelasi. Hubungan variabel yang tidak
autokorelasi berarti arah hubungan adalah satu arah, dimana variabel X
mempengaruhi Y, tidak sebaliknya (juga terjadi pengaruh Y terhadap X).
b) Uji signifikansi
Untuk melihat signifikansi hubungan variabel dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel di atas menunjukkan nilai
signifikansinya adalah 0,000 (kolim Sig). Dengan menggunakan standar alpha
0,05, maka nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha, dengan
demikian kesimpulannya adalah kedisiplinan dan metode pembelajaran secara
bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Secara parsial (terpisah), maka
dapat dikatakan, pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa 2,112.
Dengan memperhatikan nilai signifikansi variabel disiplin (kolom sig, barus
disiplin) nilainya adalah 0,05 dapat dikatakan korelasi disiplin tidak signifikan
(secara parsial). Demikian pula metode pembelajaran juga demikian dengan nilai
signifikansi -1,878 (kolom t).
c) Nilai Regresi
Hasil penelitian ini adalah menjawab hipotesis, bahwa
kedisiplinan dan metode pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Dari tabel koefisien di atas juga dapat diketahui besaran
nilai regresinya, yaitu sebesar :
Y = 85,015 + 1,104X1 – 1,487X2
4.2 Pembahasan
Hasil
analisis statistik dari penelitian ini dapat menjawab beberapa hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat diajukan jawaban
hipotesis sebagai berikut :
1) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel kedisiplinan
dan metode pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
2) Secara parsial, kedisiplinan maupun metode pembelajaran
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dapat melalui penerapan kedisiplinan dan
metode pembelajaran yang dipakai oleh
guru.
Sebaik
apapun metode pembelajaran yang diterapkan tetapi kalau tidak diikuti disiplin,
maka akan sia-sia. Demikian pula, disiplin yang ketat yang dijalankan oleh
guru, tanpa metode yang tepat juga akan sia-sia. Apalagi dari hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa kedisiplinan yang menonjol yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah disiplin dalam mengikuti pelajaran di kelas.
Hal ini
juga mengisaratkan kepada kita bahwa disiplin yang tepat adalah bagaimana cara
mendidik siswa untuk tekun dalam mengikuti setiap pelajaran di kelas. Melalui
metode pembelajaran yang tepat, maka disiplin juga akan muncul dari diri siswa
dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
beberapa kesimpulan dapat diajukan di sini, yaitu :
1) Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kedisplinan terhadap
prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,05).
2) Tidak terdapat pengaruh signifikan antara metode
pembelajran terhadap prestasi belajar
siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha
(0,78).
3) Secara bersama-sama, kedisiplinan dan metode pembelajaran
mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMA
Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha
(0,000).
1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan
saran sebagai berikut :
1) Kedisiplinan tidak akan bisa meningkatkan prestasi belajar
siswa, jika tidak diikuti dengan metode yang tepat, baik metode dalam penerapan
disiplin maupun metode pembelajaran di kelas.
2) Para guru perlu memperhatikan betul mengenai metode
pembelajaran, khususnya yang bertujuan untuk mendisplinkan anak serius dalam
mengikuti pelajaran di kelas.
Andi,
Rasdiyanah, 1995. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Lubuh Agung.
Bimo,
Walagito, 1989. Bimbingan dan Penyluhan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset.
Departemen
Pendidikan Nasional. 1982. Administrasi Pendidikan Materi Dasar Akta V. Jakarta
:Dirjen Dikti.
Depdikbud.
1985. Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Siswa. Jakarta
Direktorat Jendral Dikdasmen, Pembinaan Siswa.
-------------,
1985. Petunjuk Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah. Jakarta : Direktorat
Jendral Dikdasmen, Pembinaan Siswa
-------------,
1985. Mengembangkan Kemampuan Belajar. Jakarta : Direktorat Jendral Dikdasmen
Pembinaan Siswa.
Hurlock,
Elizabeth, E., 1999. Perkembangan Anak : Erlangga.
Oemar,
Hamalik. 1985. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana,
1983. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito.
Sudjana,
1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Suharsimi,
Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suharsimi,
Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Yogyakarta :
Rineka Cipta.
Sumadi,
Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sutrisno,
Hadi. 1981. Statistik. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM
Singgih
D., Gunarso. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT BPK
GunungMulia.
Moh
Uzer Usman, Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
W.S.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar