Minggu, 26 Mei 2013

Jurnal Pendidikan



ABSTRAK
Studi Tentang Pengaruh Banyaknya Absen Murid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SDN Kemlagi I Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Oleh : ULFAH, NPM : 2007060303 P, Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Sukiyat, SH., M.Si
 

Kata Kunci : Pengaruh Banyaknya Absen, Prestasi Belajar
Pendidikan adalah merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan sekaligus merupakan salah satu sasaran pembangunan di Indonesia. Membicarakan masalah penyelenggarakan pendidikan di sekolah dasar yaitu masalah absensi murid.
Dari segi pendidikan, masalah absensi atau daftar hadir ini sangat penting untuk pembinaan mutu pendidikan dan untuk memelihara tata tertib serta kedisiplinan secara terus menerus terutama bagi murid-murid. Dengan sering tidak hadirnya murid, maka tujuan pendidikan akan terhambat dan kwalitas yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila pernyataan tersebut di atas benar, maka dapat dikatakan bahwa absen murid berpengaruh terhadap prestasi belajar murid. Sebagai sampel penulis mengambil Sekolah Dasar Negeri Kemlagi 1 dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat absensi ada pengaruh positif terhadap prestasi belajar di Sekolah Dasar Negeri Kemlagi 1 Kecamtan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.

PENDAHULUAN
Guru selain mempunyai tugas pokok sebagai guru kelas, juga mempunyai tugas mengatur urusan teknis administrasi kependidikan. Salah satu diantaranya tentang kemuridan dan pada khususnya mengenai absensi siswa. Karena hal tersebut sangat menentukan sekali prestasi belajar siswa. Hal semacam ini terlihat apabila siswa tingkat prosentase absensinya rendah, maka prestasi belajarnya tinggi.
Sehubungan dengan administrasi   kesiswaan, penulis sengaja mengutip tentang”Administrasi” yang berbunyi sebagai berikut:
Administrasi ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personal maupun material) secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya tujuan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991/1992:3)
Dalam buku pedoman buku administrasi sekolah dasar dikatakan bahwa apabila ditunjang oleh sistem administrasi yang baik, dalam bidang kesiswaan Kepala Sekolah bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan: 1) Penerimaan siswa baru,2) Pengelompokan siswa,3) Kehadiran dan Ketidakhadiran,4) Penilaian kemajuan siswa,5) Laporan kemajuan siswa,6) Naik tidaknya siswa,7) Bimbingan kepada siswa,8) Pelayanan kesehatan siswa,serta 9) Mutasi dan kelulusan siswa (Departemen Pendidikan Nasional. 2000:99).
Absensi siswa dalam pedoman administrasi sekolah dasr ada 4 jenis format untuk mencatat kehadiran siswa secara perorangan ,yaitu:
1.  S-8(Papan Absensi Harian Siswa)
2.  S-9 (Buku Rekapitulasi Absensi Harian Siswa Sekolah)
3.  S-10 (Buku Absensi Bulanan Siswa)
4.  S-11 (Buku Rekapitulasi Tahunan Absensi Siswa)
Melihat betapa pentingnya administrasi kesiswaan, khususnya tentang absensi dalam mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa, maka atas dasar tersebut penulis dalam skripsi mengambil judu “Studi Tentang Pengaruh Banyaknya Absen Murid Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Kemlagi I Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto”
KAJIAN PUSTAKA
  1. Pengertian Tingkat Absensi.
Tidak sedikit orang yang dapat mengatakan atau menjelaskan pengertian dari pada absensi. Tetapi absensi disini adalah absensi murid yang erat hubungannya dengan proses kegiatan belajar mengajar.
Pendapat dari para tokoh yang berkecimpung dalam bidang tersebut :
  1. Petunjuk administrasi kemuridan buku III membatasi tingkat absensi :
Ketidakhadiran murid dicatat setiap hari untuk menilai tingkat kerajinan murid tiap kelas, data ini diperlukan Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kecamatan Setempat untuk pembinaan selanjutnya. (Departemen Dalam Negeri dan AEP, P2K 1984 : 5)
  1. Hasil loka karya pengkajian dan pemantapan administrasi sekolah dasar dari tanggal 28 Juni sampai tanggal 1 Juli 1981.
Ketidakhadiran murid dicatat setiap hari melalui tingkat kerajinan murid, ada empat yang disediakan untuk mencatat ketidakhadiran murid secara perorangan.
Faktor-faktor Penyebab Absensi.
  1. Sakit atau tidak enak badan.
  2. Absen karena ijin.
  3. Absen karena alpa.
  1. Prestasi Belajar
Didalam hidupnya manusia tentu mengalami perubahan-perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut sebagai akibat dari pada pengalamannya yang erat kaitannya dengan proses kematangannya. Perubahan tingkah laku tersebut disebut “Belajar”
Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan, sikap, yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakn (Afifudin, BA dan kawan-kawan, 1986).
Dr. Winarno Surachmad, Msc. ED (1997) “Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia. Sedangkan belajar dan prestasi mempunyai hubungan yang saling terkait satu sama lain. Sebab prestasi adalah hasil yang diperoleh dari belajar itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Prof. Dr. S. Nasution MA (1982) menyatakan :
“Prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada pada diri anak tersebut salah satu perbedaan adalah taraf intelegensi anak”
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar :
1)  Faktor dari murid :
a.   Taraf intelegensi.
b.  Motivasi belajar.
c.   Perasaan, sikap, dan minat.
d.  Kesehatan fisik dan psikis.
e.   Keadaan sosial ekonomi dan budaya.
2)  Faktor dari guru.
a.   Guru dapat menghambat proses belajar mengajar.
b.  Guru dapat mendorong proses belajar mengajar.
c.   Pendidikan sekolah dalam proses perkembangan intelektual.
3)  Hubungan antara tingkat Absensi dengan Prestasi Belajar.
Hubungan yang erat antara tingkat absensi dengan prestasi belajar siswa diantaranya :
  1. Kalu murid itu sering absen, maka prestasi belajarnya akan menurun atau rendah.
  2. Kalau murid itu tidak pernah absen, maka prestasi belajarnya meningkat atau tinggi.
Dikarenakan murid yang sering absen akan tertinggal pelajarannya, selain itu juga menghambat proses kegiatan belajar mengajar.

METODE PENELITIAN
            Kata metodologi sebenarnya merupakan rangkaian dua buah kata yaitu : “Metodos” dan “Logos”. Kata tersebut berasal dari Bahasa Yunani. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia mengandung arti “Metodos” berarti cara atau jalan, sedangkan “Logos” mengandung arti ilmu. Jika kedua kata itu dirangkai menjadi satu mempunyai arti yaitu : Ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu cara-cara mengadakan atau melaksanakan sesuatu.
Metodologi penelitian adalah ilmu mempelajari tentang cara – cara yang harus ditempuh sebagai usaha untuk menentukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Yang menjadi daerah populasi obyek penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Manunggal. Sedangkan yang akan menjadi sumber data adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas di SDN Kemlagi I. Pelaksanaan penelitian ini mengunakan lebih dari satu metode yaitu metode angket yang merupakan  teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data secara tertulis. Metode dokumentasi yang merupakan cara mengumpulkan data atau mendapatkan data, mencatat catatan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode interview yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik interview yang dilakukan dengan Tanya jawab secara lisan antara responden dengan pencari data yang biasanya terjadi saling berhadapan secara pribadi.
PENYAJIAN dan ANALISA DATA
        Penyelidikan dilaporkan dalam bentuk yang logis mengandung penjelasan masalah, pelaksanaan dan kesimpulan dengan terminology yang dibatasi dengan jelas (Drs. Winarno Surachmat, Mes 1977 : 66)
Disamping itu juga diungkapkan bahwa :
Laporan hendaknya mencakup setiap langkah yang dilalui dari penjelasan masalah pelaksanaan dan kesimpulan.
        Dari dua bahasan tadi dapat diambil suatu keputusan bahwa dalam membuat lapora hendaknya membuat langkah-langkah yang ditempuh serta memberi keterangan-keterangan masalah yang dalam tiap-tiap langkah akhirnya membuat satu kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
        Berdasarkan penjelasan tesebut diatas dalam laporan secara keseluruhan mencakup tentang langkah-langkah yang terdiri dari :
A) Persiapan Penelitian
1.  Pendahuluan
Dalam tahap pendahuluan ini penulis mendalami kembali pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian dari hasil selama kuliah serta buku-buku metodologi penelitian research juga memperoleh pengetahuan lebih luas tentang penelitian.
2.  Penentuan Obyek
Obyek penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Kemlagi I namun dengan adanya pertimbangan seperti disebutkan di depan menggunakan metode stratified random sampling, akhirnya diperoleh empat buah kelompok absensi menurut ketidak hadiran siswa, yaitu :
  1. Kelompok yang absensinya 0 (nol) hari.
  2. Kelompok murid yang absensinya 1 – 4 hari.
  3. Kelompok murid yang absensinya 5 – 8 hari.
  4. Kelompok murid yang absensinya diatas 8 hari.
3.        Coaching / pendalam masalah-malah yang berhubungan dengan penelitian dan bimbingan dari dosen pembimbing.
4.        Pembuatan Out Line, tata kerja yang terarah.
5.        Penyusunan Instrumen, instrumen disusun serta dipersiapkan sebaik-baiknya agar benar-benar merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang benar-benar diperllukan dengan secepat mungkin.
B) Pelaksanaan Penelitian
a.   Pembukaan
b.  Penelitian Hari Pertama :
-     Menyebarkan angket kepada siswa SDN Kemlagi I.
-     Menggali data sari buku data kelas dan raport kelas SDN Kemlagi I.
-     Dari data yang plaing mentah kemudian dimasukkan dalam tabel.
c.   Penelitian Hari Kedua :
-      Menggali data dari dokumen berupa buku absensi Kelas serta rapor Siswa SDN Kemlagi I.
-      Mengumpulkan angket yang telah dijawab oleh siswa kemarin.
-     Beberapa data tersebut kemudian disusun
C) Tahap Penyajian Data
Daftar penganalisaan :
-     Tingkat absensi murid yang rendah prestasi belajarnya lebih baik.
-     Tingkat absensi murid yang lebih tinggi prestasi belajarnya kurang.
Tingkat Penganalisaan Data.
a.            Dalam penganalisaan data tentang hubungan antara tingkat absensi dengan prestasi belajarnya selama dua semester, penulis menggunakan teknik statistic yaitu koefisien Korelasi Product Moment.
b.            Jika nilai Product Moment lebih tinggi daripada batas yang telah ditetapkan dalam pengujian hipotesa, maka berarti bahwa tingkat absensi murid dengan prestasi belajarnya terdapat korelasi yang positif. Tetapi jika di bawahnya tidak terdapat korelasi.
c.         Taraf signifikansi (Ts) yang dipergunakan adalah 5% = 0,396.
Cara-cara penganalisaan :
a.   Tingkat absensi yang telah diangkakan seperti ketentuan yang telah dibahas di dalam bab sebeumnya dimasukkan dalam table kolom yang bertanda x (variable x).
b.  Rata-rata prestasi belajar selama dua semester dimasukkan dalam table pada kolom yang bertanda y (variabel y).
  1. Mengkuadratkan variabel x.
  2. Mengkuadratkan variabel y.
  3. Mengkuadratkan variabel x dan y.
  4. Menjumlahkan masing-masing variabel (x,y,x2, y2, xy)
  5. Akhirnya diselesaikan dengan rumus r.xy table Product Moment.
 
r.xy =           ∑xy – (x)(y)          
              N
                 √{∑x2-(x)2} { ∑y2-( y)2}
                               N                  N

r.xy = 78.690 – 1.060 x 1.777
              25
          (54.000- 1.0602) (128.203 – 1.7772)
               25                          25
r.xy = 3.345,20
          9056 x 1.893,84
r.xy = 3.345,20
          4.141,33

r.xy = 0,8078

        Setelah diperoleh hasil yang telah tercantum di atas selanjutnya hipotesis dapat dibuktikan. Hipotesis yang semula berbunyi”semakin rendah tingkat absensi,semakin tinggi prestasi belajarnya”. Berdasarkan kenyataan bahwa hasil yang diperoleh adalah 0,807 adalah lebih tinggi dari taraf signifikansi 5% yaitu 0,396, maka hipotesis tersebut dapat diterima. Jadi benar bahwa makin rendah tingkat absensi makin tinggi prestasi belajar siswa.
        Biasanya tingkat absensi membawa pengaruh prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada perbandingan tingkat pretasi yang rendah diperoleh dari anak yang tingkat absensinya tinggi. Hasil yang diperoleh ternyata sesuai dengan psikologi anak, dari afifuddin (yang dikemukakan pada bab 2),bahwa belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu diantaranya adalah perasaan,sikap,dan minat. 
 
SIMPULAN DAN SARAN
  1. SIMPULAN
Setelah dilaksanakan penganalisaan secara teliti terhadap data yang diperoleh yaitu Bab IV penelitian yaitu terhadap hipotesis yang telah dirumuskan dan dikemukakan,maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1.  Makin tinggi tingkat absensi makin rendah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
2.  Makin rendah tingkat absensi siswa makin tinggi prestasi belajar yang dicapai siswa.
3.  Pada bulan-bulan tertentu, anak-anak sering absen. Misalnya: pada bulan Agustus banyak tontonan dan perlombaan berlangsung. Pada bulan Desember terjadi pergantian musim kemarau ke musim penghujan sehingga banyak siswa yang sakit. Dan dalam bulan Februari banyak murid yang sakit karena musim penghujan.
Sehingga hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi “Bahwa tingkat absensi siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa”.
  1. SARAN-SARAN
1.  Kepada guru atau wali harus mengadakan kunjungan ke rumah-rumah murid atau murid yang khusus, yaitu murid yang sering absen saja guna untuk mengetahui latar belakang sosial ekonomi atau keadaan situasi keluarga dari murid tersebut,sehingga guru dapat memberi bimbin gan kepada murid yang sering absensi tersebut secara intensif.
2.  Kepada pengajar dan kepala sekolah supaya berusaha menekan lajunya tingkat absensi siswa, agar siswa tersebut tidak mengalami kemerosotan prestasi belajar.

       DAFTAR PUSTAKA
Agus F. Tahyong. 1985. Rencana Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Salah Satu Upaya Praktis Belajar. Penerbit Dep. P & K dan Dep. Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Abd. Gofur. 1986. Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
Anwas Iskandar. 1987. Belajar Dalam Konsepsi Pendidikan Masyarakat. Penerbit IKIP Surabaya.
Afifuddin, SK.1986. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan massa.
Agus F. Tahyong. 1985. Rencana Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Salah Satu Upaya Praktis Belajar. Penerbit Dep. P & K dan Dep. Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Dick and Carey. 1978. Instruksional Design. Solo: Tiga Serangkai.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Pedoman Administrasi Sekolah Dasar. Departemen Dalam Negeri.
Ely. 1979. Desain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
I.Djumhur & Moh. Suryo. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu.
Kemp. 1978. Instruksional Design. Solo: Tiga Serangkai.
Kuntjoroningrat. 1979. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM.
Soelaiman Yusuf dan Slamet Santoso. 1981. Pengantar Pendidikan Sosial. Surabaya: IKIP Surabaya.
Sutrisno Hadi. 1979. Statistik. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
WJS. Porwadarminta. 1980. Kamus Indonesia Inggris dan Indonesia. Bandung : Husna.
Winarno Surachmad. 1976. Metodologi Research Pengantar Pendidikan Ilmiah. Solo: Harapan Massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar