Senin, 27 Mei 2013

Jurnal Tesis Pascasarjana 2


JURNAL ILMIAH

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA SANGKAPURA  KABUPATEN GRESIK KABUPATEN GRESIK


 
















Oleh

AFANDI
NIM: 100100048.

  PROGRAM PASCASARJANA 
UNIVERSITAS GRESIK
2012

ABTSRAK

Nama : Afandi NPM 100100048. Judul Penelitian adalah Pengaruh kedisiplinan dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik  : Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban atas hipotesis apakah terdapat pengaruh kedisiplinan dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik. Berdasarkan kerangka teroi yang dibangun bahwa kedisplinan mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Demikian pula metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa sekolah.

Kata Kunci : disiplin, metode pembelajaran, prestasi belajar

Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, penelitian ini mengambil sampel 20 siswa dari SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa (a) tidak terdapat pengaruh signifikan antara kedisplinan terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,05, (b) tidak terdapat pengaruh signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,78) dan (c) secara bersama-sama, kedisiplinan dan metode pembelajaran mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,000).





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Prestasi belajar siswa dapat dikatakan sebagai tolok ukur yang paling mudah dalam melihat keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah. Meski bukan satu-satunya, tetapi prestasi belajar siswa yang berupa nilai dalam ulangan nampaknya diyakini sebagai ukuran yang paling jelas dan mudah dilihat. Proses belajar yang dilakukan siswa selama beberapa tahun akan dapat dilihat melalui perkembangan nilai-nilai pada setiap mata pelajaran.
Untuk mendapatkan prestasi belajar siswa tersebut banyak sekali program dan kebijakan yang sudah dilakukan. Kembali kepada hakekat dari sebuah

pembelajaran atau belajar di mana subyek atau siswa menempati posisi utama dalam proses tersebut. Dengan kata lain, sebagian besar sangat tergantung dari siswa itu sendiri dalam menjalani proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kekuatan individu tersebut berperan besar dalam membentuk karakter, menciptakan motivasi serta melahirkan prestasi dari diri setiap siswa.
Salah satu bentuk kekuatan karakter individu tersebut adalah disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran. Tanpa sebuah disipling, maka akan sulita mencapai hasil yang maksimal. Konsistensi dalam belajar, menepati waktu belajar, kesungguhan dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh guru merupakan bentuk dari kedisiplinan tersebut.
Di sisi lain, guru dalam melaksanakan proses pembelajaran juga ikut menentukan prestasi belajar siswa. Ketika guru salah dalam menerapkan metode pembelajaran yang dibutuhkan, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Pemilihan sebuah metode pembelajaran selalu akan mengikuti konteks dari siswa, maupun suasana kelas yang ada. Tidak ada satupun metode pembelajaran yang paling efektif. Meski metode yang sudah berhasil diterapkan di Negara maju, tidak menjamin bahwa metode tersebut juga berhasil diterapkan di Bawean. Setiap masyarakat mempunyai karakter masing-masing. Setiap sekolah mempunyai kemampuan dan kondisi yang berbeda. Kesemuanya itu akan menentukan metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk setiap sekolah yang ada.
Namun demikian, bukan berarti tidak ada metode yang dapat diterapkan untuk mendorong prestasi belajar siswa. Pemahaman akan metode pembelajaran secara substantive serta aplikasi yang relevan dengan kondisi akan menjadi sebuah metode yang tepat bagi setiap kondisi dan lokasi.
Oleh karena itu perlu kiranya penulis berusaha mengkaji mengenai hubungan antara kedisiplinan dan metode pembelajaran di sekolah dalam kaitannya dengan capaian prestasi belajar siswa di SMA Sangkapura Kabupaten Gresik.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
  1. Bagaimana pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik?
  2. Bagaimana pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik?
  3. Bagaimana pengaruh kedisiplinan dan meode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :
1.    Mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik.
  1. Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik.
  2. Mengetahui pengaruh kedisiplinan dan meode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik?
D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
  1. Bagi penulis dapat manambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen pendidikan, proses peningkatan prestasi belajar siswa
  2. Bagi sekolah, hasil ini dapat dijadikan masukan untuk memacu prestasi belajar siswa


BAB II
KAJIAN TEORI

A.   Kedisiplinan Belajar

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yangberarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebutmengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yangmenyangkut tata tertib. Sekarang ini kata disiplin telah berkembang mengikutikemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak pengertian disiplin yangberbeda antara ahli yang satu dengan yang lain.Andi Rasdiyanah (1995:28) mendefinisikan disiplin adalah kepatuhanuntuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskanorang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Dengan kata lain disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuanyang telah ditetapkan.Depdikbud (1992:3) memberikan arti disiplin adalah tingkatkonsistensi dan konsekuensi seseorang terhadap suatu komitmen ataukesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai.
Keinginan untuk mempunyai sikap disiplin belajar bagi setiap anakberbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Ada anak yangmemiliki disiplin belajar yang rendah sementara yang lain memiliki disiplinbelajar yang tinggi. Keadaan seperti perlu disadari bahwa disiplin bagi anakadalah sebagai proses perkembangan yang dipengaruhi oleh beberapa faktorbaik yang datang dari luar maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.
B. Metode Pembelajaran
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan "pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik" (Darsono, 2000). Menurut Ahmadi (1997) dikutip oleh Yatik Hidayanti, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang  dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahamidan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru  sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal  ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat  bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. 
C. Prestasi Belajar Siswa
"Belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita" (Hamalik, 2002:45). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.
Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut Djamarah (2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)    Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar
2)    Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
3)    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4)    Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara
5)    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
6)    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan sendiri tingkah lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat pada lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono  (2000:18) bahwa tujuan pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing.
D. HIPOTESIS
Hipotesis Yang peneliti sajikan adalah ’Ada  pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi pembelajaran siswa SMA Sangkapura Kabupaten Gresik “.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena penelitian ini mendasarkan pada instrumen penelitian dan datanya berupa nilai angka dan dianalisis dengan rumus statistik tertentu dengan menggunakan SPSS for Windows.
B. Definisi Variabel dan Operasional
Secara umum, variabel penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan pengamatan. Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Sesuai dengan konsep dalam penyusunan tesis ini, maka terdapat dua variabel, yaitu :
1.    Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel-variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :  kedisiplinan (X1) dan metode pembelajaran (X2).
2.    Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang besar kecilnya ditentukan oleh variabel bebas. Sesuai dengan konsep penelitian ini, maka yang dijadikan sebagai variabel terikat yaitu : “prestasi belajar siswa”.
Definisi operasional adalah merupakan petunjuk tentang penelitian, karena definisi operasional adalah merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel dapat diukur atau petunjuk kriteria ukuran dari suatu variabel.
Definisi operasional dan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Kedisiplinan
Dalam hal ini beberapa indikator yang digunakan :
1)    Patuh dan taat terhadap tata tertib disekolah
2)    Persiapan belajar
3)    Perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas
4)    Perhatian terhadap materi pelajaran
5)    Menyelesaikan tugas pada waktunya
2.Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaranadalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur, dengan indikator:  
1)  Mendidik belajar sendiri
2)  Menumbuhkan keinginan belajar lebih lanjut
3)  Meniadakan verbalitas
4)  Kesempatan mewujudkan hasil karya
3. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa kelas IV,V dan VI yang diteliti dilihat dari nilai akhir semester yang diperoleh siswa.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SDN 3 Telukjati Dawang Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sebagian semua orang, semua kelompok orang, kejadian atau objek yang telah dirumuskan secara jelas”. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999).Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik tertentu atau ciri, keadaan yang akan diukur.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Sangkapura , dipilih kelas X, XI dan XII SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Mengingat jumlah yang kecil (dibawah 100), maka sampel diambil dari keseluruhan populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan beberapa teknik, yatu :
1.    Kuisioner; instrumen ini dipergunakan untuk memperoleh jawaban atas beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuisioner penelitian yang dibuat sebelumnya.
2.    Dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan dokumen sekolah yang berkaitan dengan penelitian
3.    Kisi-kisi daftar pertanyaan (Instrumen Penelitian) :
1.    Kedisiplinan
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu menaati peraturan sekolah yang sudah dibuat?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu mematuhi peraturan kelas yang sudah dibuat?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu mempersiapkan peralatannya dalam belajar di kelas?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu melengkapi perlengkapan belajar?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu memperhatikan pelajaran di kelas?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang dibebankan?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas di kelas tepat waktu?
-          Apakah siswa-siswa Bapak/Ibu sering terlambat masuk sekolah?
2.    Metode Pembelajaran
-          Apakah Bapak/Ibu selalu membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan?
-          Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan catatan pelajaran?
-          Apakah Bapak/Ibu memberi kebebasan siswa bertanya?
-          Apakah Bapak/Ibu memberi kebebasan siswa dalam memilih buku bacaannya?
-          Apakah Bapak/Ibu mengajari siswa membaca buku di perpustakaan?
-          Apakah Bapak/Ibu memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu meraih hasil belajar baik?
-          Apakah Bapak/Ibu memberikan waktu luang ketika ada siswa yang ingin belajar lebih banyak?
-          Apakah Bapak/Ibu sering melaksanakan diskusi di kelas?
-          Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan perlombaan dalam pembelajaran di kelas?
3.    Prestasi Belajar
Prestasi belajar diukur dari nilai siswa kelas VI pada semester terakhir untuk semua mata pelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Analisis yang akan digunakan adalah analisis korelasional dan regeresi. Analisis korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara variabel yang diteliti. Semua teknik tersebut menggunakan Software SPSS for Windows. Analisis regersi juga digunakan dalam penelitian ini yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruh variabel determinan (bebas) dengan variabel terpengaruh (terikat). Untuk melakukan analisis tersebut nantinya digunakan software yaitu SPSS (Statistic Program for Social Science). Dalam hal ini nanti akan dilakukan uji validitas, uji korelasi, uji regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas baik secara parsial dan simultan, hal tersebut dilakukan karena variabel bebasnya lebih dari satu. Jadi analisis ini dapat dilakukan jika jumlah variabel bebasnya minimal dua (Sugiyono, 1999).
Model regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel karakter individu (X1), dan iklim organisasi (X2), terhadap kepuasan kerja. Rumusn yang digunakan adalah
Y = a0 + a1.X


Dimana :
Y                   :  Prestasi belajar siswa
a0                  :  Konstanta
a1 ….. a5      :  Koefesien regresi linier berganda
X1                 :  kedisiplinan
X2                 :  metode pembelajaran



1. Koefesien Determinasi Berganda ( R square )
Koefesien determinasi berganda (R square atau R2) menurut Wirawan (2002) adalah : “Jika semua titik terletak tepat pada garis regresi sampel maka r2 = 1, dalam hal ini dikatakan sesuai secara sempurna (perfect fit)”.
Koefesien determinasi berganda (R square) digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel penerapan penilaian portopolio (X) terhadap presatsi belajar siswa SMA Sangkapura  Kabupaten Gresik.
1.    Bila R2 = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
2.    Bila R2 = 0 artinya tidak terdapat korelasi antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).


2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah suatu teknik pengujian untuk membuktikan kebenaran atas hipotesis dalam suatu penelitian baik secara parsial maupun simultan. Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian ini, maka pengujian hipotesis yang dilakukan adalah :
1.    Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat menggunakan F test, dengan didasarkan perbandingan antara nilai probabilitas dengan alpha (0,05) yaitu :
a.    Jika p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b.    Jika p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
2.    Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan t test dengan didasarkan perbandingan antara nilai probabilitas dengan nilai alpha (0,05) yaitu :
a.    Jika p < 0,05, maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b.    Jika p > 0,05, maka Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Profil Responden
            Penelitian ini mengambil lokasi SMA Sangkapura Kabupaten Gresik. Pada awalnya hanya akan fokus pada kelas XII saja, namun dengan pertimbangan jumlahnya yang sangat sedikit, maka diputuskan untuk menambah jumlah responden yang mencakup tiga kelas, yakni kelas X, XI dan XII. Ketiga kelas tersebut berjumlah 20 siswa, dengan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 dan 7 siswa berjenis kelamin perempuan. Kelas X sebanyak 8 siswa, kelas XI sebanyak 6 siswa dan kelas XII sebanyak 6 siswa.

4.1.2 Data Deskripsi
            Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data angket sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Kedisiplinan
NO RESP
1
2
3
4
5
6
7
8

1
2
2
2
2
3
2
2
2
17
2
2
3
2
2
3
2
2
3
19
3
2
2
3
2
2
3
3
3
20
4
3
3
3
2
3
2
2
2
20
5
2
2
2
3
3
3
3
3
21
6
3
3
3
3
2
3
3
3
23
7
3
2
3
2
3
3
3
3
22
8
2
3
3
3
3
3
3
2
22
9
3
2
3
2
2
3
3
3
21
10
3
3
2
3
2
2
3
3
21
11
3
3
2
2
3
3
2
3
21
12
2
3
3
2
2
3
3
2
20
13
2
3
3
3
2
2
3
3
21
14
2
2
3
2
3
3
2
2
19
15
3
3
3
2
3
3
3
2
22
16
3
2
3
3
3
2
3
3
22
17
3
3
2
2
2
3
3
2
20
18
2
2
3
2
3
2
2
2
18
19
3
2
2
2
2
2
2
3
18
20
2
2
2
3
2
2
2
2
17

            Sedangkan untuk data menyangkut metode pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil jawaban responden : Variabel Metode Pembelajaran
NO RESP
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
5
3
2
3
3
3
3
3
2
6
2
3
3
3
2
3
2
2
7
2
2
3
2
3
3
3
3
8
2
2
2
3
3
2
3
2
9
3
2
3
2
2
2
2
3
10
2
2
2
3
2
2
2
2
11
3
3
3
2
3
3
2
2
12
3
2
3
2
2
2
2
2
13
2
3
3
3
2
3
2
2
14
2
2
3
3
3
2
3
3
15
3
3
2
2
3
3
3
2
16
3
2
2
3
3
2
2
3
17
2
3
3
2
2
2
3
3
18
3
3
2
3
3
2
2
2
19
2
3
2
2
2
3
2
3
20
2
3
2
3
2
2
2
3


Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dianalisis dan dikorelasikan dengan prestasi belajar siswa. Berikut ini akan diuraikan mengenai deskrispi beberapa indikator penelitian.
            Beberapa indikator kedisiplinan dalam hal ini perlu disampaikan yaitu indikator yang mempunyai nilai rata-rata tinggi dan rendah. Dari hasil olah data menggunakan SPSS diperoleh beberapa data sebagai berikut :




Data di atas menunjukkan bahwa kedisplinan yang menonjol di SMA Sangkapura Kabupaten Gresik dalam hal memperhatikan pelajaran di kelas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 2,5. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa SMA Sangkapura Bawean Gresik di atas rata-rata (nilai tengah). Hal ini jika dilihat dari frekuensinya adalah sebagai berikut :



            Di sisi lain, metode pembelajaran yang menonjol adalah metode pembelajaran dalam bentuk kebebasan menentukan buku bacaan oleh guru (2,5). Hal ini bisa jadi sebagai wujud perhatian guru untuk tidak memaksa kepada siswa dalam memakai buku pelajaran yang harus dijadikan sumber bacaan. Di samping itu terdapat nilai pembelajaran membaca buku perpustakaan, dalam hal ini bisa diartikan buku-buku yang disediakan sekolah diharapkan menjadi acuan utama oleh siswa dalam proses pembelajaran.






           

Sementara itu prestasi siswa SMA Sangkapura Bawean  Kabupaten Gresik rata-rata adalah 75. Nilai tersebut merupakan nilai yang sudah baik sebagai bentuk prestasi melalui batas kelulusan dari setiap mata pelajaran. Secara lebih rinci prestasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :



4.1.3 Data Korelasi dan Regresi

Korelasi antara variabel penelitian dapat dilihat sekaligus dalam analisis regresi, dimana dilihat secara parsial maupun bersama-sama. Dalam kasus ini hasil penelitian dengan satu variabel independen dan satu variabel dependen, maka korelasi maupun regresi dapat dilihat pada beberapa tabel berikut.




a)    Uji autorkorelasi
Dari tabel di atas nilai Durbin Watsonnya adalah 1,816 atau lebih besar 1,65 dan lebih kecil dari 2,35. Hal ini berarti hubungan variabel penelitian tidak terjadi autokorelasi. Hubungan variabel yang tidak autokorelasi berarti arah hubungan adalah satu arah, dimana variabel X mempengaruhi Y, tidak sebaliknya (juga terjadi pengaruh Y terhadap X).

b)    Uji signifikansi
Untuk melihat signifikansi hubungan variabel dapat dilihat pada tabel berikut :






 Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansinya adalah 0,000 (kolim Sig). Dengan menggunakan standar alpha 0,05, maka nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha, dengan demikian kesimpulannya adalah kedisiplinan dan metode pembelajaran secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Secara parsial (terpisah), maka dapat dikatakan, pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa 2,112. Dengan memperhatikan nilai signifikansi variabel disiplin (kolom sig, barus disiplin) nilainya adalah 0,05 dapat dikatakan korelasi disiplin tidak signifikan (secara parsial). Demikian pula metode pembelajaran juga demikian dengan nilai signifikansi -1,878 (kolom t).

c)    Nilai Regresi
Hasil penelitian ini adalah menjawab hipotesis, bahwa kedisiplinan dan metode pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Bawean  Kabupaten Gresik.

Dari tabel koefisien di atas juga dapat diketahui besaran nilai regresinya, yaitu sebesar :
Y = 85,015 + 1,104X1 – 1,487X2
4.2 Pembahasan
            Hasil analisis statistik dari penelitian ini dapat menjawab beberapa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat diajukan jawaban hipotesis sebagai berikut :
1)    Terdapat pengaruh yang signifikan variabel kedisiplinan dan metode pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
2)    Secara parsial, kedisiplinan maupun metode pembelajaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat melalui penerapan kedisiplinan dan metode pembelajaran  yang dipakai oleh guru.
            Sebaik apapun metode pembelajaran yang diterapkan tetapi kalau tidak diikuti disiplin, maka akan sia-sia. Demikian pula, disiplin yang ketat yang dijalankan oleh guru, tanpa metode yang tepat juga akan sia-sia. Apalagi dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan yang menonjol yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah disiplin dalam mengikuti pelajaran di kelas.
            Hal ini juga mengisaratkan kepada kita bahwa disiplin yang tepat adalah bagaimana cara mendidik siswa untuk tekun dalam mengikuti setiap pelajaran di kelas. Melalui metode pembelajaran yang tepat, maka disiplin juga akan muncul dari diri siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka beberapa kesimpulan dapat diajukan di sini, yaitu :
1)    Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kedisplinan terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura Bawean  Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,05).
2)    Tidak terdapat pengaruh signifikan antara metode pembelajran terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura Bawean  Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,78).
3)    Secara bersama-sama, kedisiplinan dan metode pembelajaran mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar  siswa SMA Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang sama dengan nilai alpha (0,000).
1.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut :
1)    Kedisiplinan tidak akan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa, jika tidak diikuti dengan metode yang tepat, baik metode dalam penerapan disiplin maupun metode pembelajaran di kelas.
2)    Para guru perlu memperhatikan betul mengenai metode pembelajaran, khususnya yang bertujuan untuk mendisplinkan anak serius dalam mengikuti pelajaran di kelas.


DAFTAR PUSTAKA


Andi, Rasdiyanah, 1995. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Lubuh Agung.

Bimo, Walagito, 1989. Bimbingan dan Penyluhan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset.

Departemen Pendidikan Nasional. 1982. Administrasi Pendidikan Materi Dasar Akta V. Jakarta :Dirjen Dikti.

Depdikbud. 1985. Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Siswa. Jakarta Direktorat Jendral Dikdasmen, Pembinaan Siswa.

-------------, 1985. Petunjuk Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah. Jakarta : Direktorat Jendral Dikdasmen, Pembinaan Siswa
-------------, 1985. Mengembangkan Kemampuan Belajar. Jakarta : Direktorat Jendral Dikdasmen Pembinaan Siswa.

Hurlock, Elizabeth, E., 1999. Perkembangan Anak : Erlangga.

Oemar, Hamalik. 1985. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana, 1983. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito.

Sudjana, 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Suharsimi, Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Yogyakarta : Rineka Cipta.

Sumadi, Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sutrisno, Hadi. 1981. Statistik. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

Singgih D., Gunarso. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT BPK GunungMulia.

Moh Uzer Usman, Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

W.S. Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar